Tentara Ukraina Bunuh Jenderal Magomed Tushaev yang Memimpin Pejuang Chechnya di Pertempuran Kiev

27 Februari 2022, 20:25 WIB
Pasukan khusus Chechnya yang ditakuti dipersiapkan sebelum menuju ke Ukraina.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Pejuang Chechnya dikirimkan oleh Rusia untuk menaklukan Ukraina. Namun pejuang Chechnya menemui kegagalan di Kiev.

Sebelum sampai ke Kiev, pejuang Chechnya sudah terjegal di luar Kiev. Bahkan, seorang jenderal dari Chechnya gugur dalam pertempuran.

Kegagalan itu membuat Presiden Rusia, Vladimir Putin sangat marah, karena sudah empat hari pasukan Kremlin belum menguasai Kiev.

Baca Juga: Depot Minyak Meledak Mengubah Langit Kota Kiev Menjadi Jingga, Udara Akan Beracun

Sementara, suasana Kota Kiev masih mencekam. Rudal masih beterbangan ke sejumlah sudut kota.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menggambarkan Kota Kiev mengalami malam-malam yang brutal.

Walau begitu, tentara Ukraina berhasil melenyapkan 56 tank di dekat Hostomel, timur laut kota itu, lapor Kyiv Independent yang dikutip The Sun.

Baca Juga: Pilot Ukraina Dapat Julukan Ghost of Kiev, Jatuhkan 4 Pesawat Tempur Rusia Jenis MiG-29 Fulcrum

Provinsi Chechnya di Rusia yang dipimpin oleh Ramzan Kadyrov, dikenal sebagai sekutu dekat Vladimir Putin.

Korban tewas termasuk Jenderal Magomed Tushaev, komandan Resimen Bermotor ke-141 dari Garda Nasional Chechnya, menurut Interfax Agency Ukraina.

Tentara Chechnya dikenal sebagai "pemburu" dan masing-masing dari mereka dilaporkan diberi sebungkus kartu dengan pejabat senior Ukraina yang diinginkan Moskow untuk dibunuh.

Baca Juga: Tank Rusia Gagal Menyerang Gegara Tentara Ukraina Ini Nekat Meledakkan Diri Hancurkan Jembatan Henichesk

Pasukan khusus digambarkan berlatih di hutan Ukraina saat mereka mengambil bagian dalam ritual doa sebelum penempatan mereka ke garis depan.

Saat pasukannya menghadapi perlawanan keras dari Ukraina, orang kuat Kremlin itu pasti "marah" tentang kurangnya kemajuan, kata seorang mantan kepala pertahanan NATO.

"Putin sangat marah, dia mengira seluruh perang akan mudah dan semuanya akan selesai dalam 1-4 hari," cuit Riho Terras, yang juga mantan komandan angkatan bersenjata Estonia.

Baca Juga: Pertempuran di Kota Kherson, Konvoi Truk Militer Rusia Hancur Berantakan Terkena Lemparan Bom Molotov

Dia mengatakan intelijen Ukraina percaya Rusia tidak memiliki "rencana taktis" untuk menghadapi musuh yang melawan.

“Rusia terkejut dengan perlawanan sengit yang mereka hadapi,” kata Terras.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler