ZONA PRIANGAN - Letnan Kolonel Astakhov Dmitry Mikhailovich dari Garda Nasional Rusia tertangkap tentara Ukraina.
Astakhov Dmitry Mikhailovich tentara Rusia paling senior meminta maaf kepada Ukraina dan meminta agar rekan senegaranya yang menyerah bisa diberi pengampunan.
Secara pribadi, dia memberi pernyataan mengutuk agresi militer Rusia dan mengaku selama ini dirinya telah dibohongi.
Walau begitu, Astakhov menyatakan siap masuk penjara di Ukraina karena terlibat dalam invasi.
Astakhov berbicara pada konferensi media bersama dua rekan tentara Rusia yang ditangkap Kamis lalu tetapi dibagikan secara luas pada hari Senin.
Dia diyakini sebagai tentara Rusia paling senior yang berbicara menentang invasi sejauh ini.
Baca Juga: Pakaian Prajurit Rusia Ala Star Wars Dirancang Sebagai Antisipasi Perang Nuklir di Ukraina
Astakhov mengatakan kepada wartawan bahwa dia berada di tim unit respon khusus Garda Nasional Rusia.
Dikutip The Sun, dia mengungkapkan, pengumuman awal Vladimir Putin untuk menyerang Ukraina datang tiba-tiba dan mengejutkan unitnya.
Dia bersikeras bahwa dia berbicara dengan bebas, dan bahwa dia tidak ditekan atau diintimidasi dalam pernyataannya oleh para tentara Ukraina.
Menjadi emosional, dia meminta maaf langsung ke Ukraina, tetapi mengakui: "Saya tidak dapat menemukan kata-kata untuk meminta maaf kepada orang-orang Ukraina."
Dia mendesak Ukraina untuk membiarkan tentara Rusia hidup dan berkata: "Banyak dari mereka hanya malu. Mereka tidak menginginkan perang."
Astakhov malah meminta para prajurit untuk dikirim pulang ke Rusia hidup-hidup untuk memberi tahu rekan-rekan mereka di Rusia "apa yang terjadi di sini".
Dia menambahkan: "Saya hanya dengan tulus berharap belas kasihan Anda terhadap orang-orang yang datang kepada Anda dengan tangan terangkat, atau mereka yang terluka. Kita seharusnya tidak menabur kematian. Lebih baik menabur kehidupan."
Komandan tersebut mengatakan bahwa seorang Rusia akan malu untuk mengaku bahwa dia adalah orang Rusia setelah invasi.***