Perang Bakal Ramai, Vladimir Putin Izinkan 16.000 Tentara dari Timur Tengah Membantu Rusia Lawan Ukraina

11 Maret 2022, 21:43 WIB
Tentara Rusia dalam persiapan latihan perang.* /dok. Reuters via Arab News/

ZONA PRIANGAN - Peranga Rusia-Ukraina bakal panjang. Setelah Ukraina dibantu sukarelawan dari berbagai negara, kini Rusia akan mendatangkan sekutu dari Timur Tengah.

Sukarelawan dari Timur Tengah bisa ikut bertempur di Ukraina membela Rusia, setelah Presiden Vladimir Putin memberi izin.

Sukarelawan dari Timur Tengah kemungkinan akan ditempatkan di Donbass, Ukraina untuk membantu separatis pro Rusia.

Baca Juga: Ukraina Sediakan Kantong Mayat untuk Tentara Rusia dengan Gambar Bunga Matahari Tumbuh di Perut Mayat

Seperti diketahui dua wilayah Donetsk dan Luhansk memisahkan diri dari Pemerintahan Kiev dan kemerdekaannya diakui Rusia.

"Seperti yang Anda lihat, ada orang yang ingin datang secara sukarela, terutama bukan karena uang, dan membantu orang-orang yang tinggal di Donbas," kata Vladimir Putin.

"Yah, Anda harus menemui mereka di tengah jalan dan membantu mereka pindah ke zona pertempuran,” Putin mengatakan pada pertemuan Dewan Keamanan Nasional pada hari Jumat.

Baca Juga: Setelah Menghancurkan Tank Rusia, Tentara Ukraina Ini Berterima Kasih Atas Hadiah dari Ratu Inggris

Menurut Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, lebih dari 16.000 orang – kebanyakan dari Timur Tengah – telah mengajukan banding untuk bergabung dalam pertempuran.

Pada hari Minggu, Wall Street Journal mengutip pejabat Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa Rusia merekrut pejuang Suriah yang berpengalaman dalam pertempuran perkotaan.

Al Jazeera dapat secara independen memverifikasi informasi yang dilaporkan tersebut.

Baca Juga: Hilang Koordinasi, Sesama Pasukan Rusia Saling Tembak di Kota Kharkiv, Seorang Letnan Tewas

Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Rabu mengakui bahwa beberapa wajib militer mengambil bagian dalam konflik di Ukraina.

Sebelumnya Putin menyangkal hal itu dalam berbagai kesempatan dengan mengatakan hanya tentara dan perwira profesional yang dikirim.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler