Rusia Menembaki Masjid Sultan Sulaiman Tempat Berlindung 80 Sipil di Kota Pelabuhan Mariupol

12 Maret 2022, 22:02 WIB
Mesjid Sultan Sulaeman yang luar biasa.* /NewsSky/

ZONA PRIANGAN - Rusia memaksa menggempur sebuah masjid di selatan kota pelabuhan Ukraina Mariupol, di mana lebih dari 80 orang dewasa dan anak-anak tengah berlindung, menurut kementerian luar negeri Ukraina.

Kementerian ini mengatakan dalam sebuah cuitan Twitter bahwa warganegara Turki di antaranya tengah mencari perlindungan di masjid tersebut saat dibombardir.

“Masjid Sultan Sulaiman yang luar biasa dan istrinya Roxolana (Hurrem Sultan) di Mariupol ditembaki oleh penyerang Rusia,” kata kementerian luar negeri, seperti dilansir Al-Jazeera.com.

Baca Juga: Kapal Perang HMS Diamond dan Jet Typhoon Lakukan Patroli Mengawasi Pergerakan Pasukan Rusia

“Lebih dari 80 orang dewasa dan anak-anak bersembunyi di sana dari tembakan, termasuk warga Turki.”

Tidak disebutkan apakah ada orang yang terbunuh atau cedera akibat serangan ke tempat ibadah itu.

Namun Moskow menyangkal telah menargetkan kawasan sipil dalam operasi militer khusus di Ukraina ini.

Baca Juga: NATO Terlibat Perang di Ukraina, Vladimir Putin Akan Lepaskan Rudal Kalibr dengan Target Pertama Inggris

Ukraina telah menuduh Rusia menolak mengizinkan pengungsi keluar dari Mariupol, di mana blokade telah menjebak ratusan pengungsi.

Tetapi Rusia menyalahkan Ukraina yang gagal mengevakuasi rakyatnya sebelum serangan terjadi.

Mariupol telah dikepung dan dibombardir lebih dari dua minggu dan dikelilingi pasukan Rusia.

Baca Juga: Rusia Gunakan 5 Simbol Huruf pada Kendaraan Perang yang Dikerahkan ke Ukraina, Simbol X Paling Mengerikan

Situasi di kota pelabuhan strategis tersebut kini dalam keadaan “putus asa”, di mana sipil hampir putus asa mencoba melarikan diri.

Mereka bersembunyi tanpa air atau penghangat, dan habisnya makanan, menurut eksekutif puncak Dokter Tanpa Perbatasan (Medecins Sans Frontieres, atau MSF).

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mencuit pada Jumat: “Pengepungan Mariupol kini menjadi bencana kemanusiaan yang terburuk di planet ini. Sebanyak 1.582 sipil tewas dalam 12 hari.”

Baca Juga: Pilot Ukraina Dijuluki Ghost of Kyiv dan Menyandang Status Ace Setelah Menembak 10 Jet Rusia

Tiga orang, termasuk anak-anak, terbunuh ketika rumah sakit anak-anak di kota ini diserang, yang memicu kemarahan internasional.

“Untuk mencegah kejadian tersebut berulang, sebuah upaya baru dibuat untuk membuka koridor kemanusiaan yang memungkinkan para sipil dievakuasi menuju Zaporizhzhia, sekitar 200 km ke arah timur laut,” kata Deputi Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk.

Warga Ukraina mengklaim bahwa militer Rusia telah menghalangi rute evakuasi, dan mencegah orang-orang untuk dievakuasi.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler