NATO Percepat Pasokan Senjata Jenis Rudal MANPADS ke Ukraina, Jelang Serbuan Pasukan Rusia ke Kiev

13 Maret 2022, 13:22 WIB
Tentara Ukraina meluncurkan rudal anti-pesawat Stinger yang membidik helikopter Mi-24 Rusia.* /Twitter /The Sun

ZONA PRIANGAN - Ukraina dapat pasokan senjata dari Amerika Serikat (AS) dan NATO, termasuk rudal jenis portabel yang bisa ditembakan dari bahu.

Pengiriman senjata dari AS bahkan dipercepat dengan maksud memperkuat pertahanan Ukraina dari serbuan invasi Rusia.

Selama ini AS masih tertutup terkait berapa banyak senjata yang dikirimkan ke Ukraina, yang terbaru rudal portabel (MANPADS).

Baca Juga: Kolonel Stetsenko Ancam Beberapa Kawannya yang Sudah Jadi Jenderal di Rusia Akan Jadi Pupuk di Tanah Ukraina

Walau hanya ditembakkan dari bahu tentara, rudal portabel MANPADS dapat menjatuhkan pesawat, lapor Aljazeera.

Pengiriman senjata Barat, yang lain diharapkan tiba dalam beberapa jam mendatang, sangat penting untuk memungkinkan Ukraina melawan pasukan Rusia.

Tetapi memindahkan jumlah persenjataan itu ke dalam konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II membawa risiko bahwa beberapa dapat jatuh ke tangan yang salah.

Baca Juga: Vladimir Putin Marah Besar, Pecat Delapan Jenderal Karena Dianggap Gagal Menjalankan Taktik Perang di Ukraina

“Terus terang, kami percaya bahwa risiko layak untuk diambil saat ini karena Ukraina bertempur dengan sangat terampil dengan alat yang mereka miliki dan mereka menggunakannya dengan sangat kreatif,” kata seorang pejabat senior pertahanan AS.

Rudal yang sangat portabel seperti rudal permukaan-ke-udara Stinger, yang merupakan jenis MANPADS, dapat membantu memenangkan perang.

tetapi di masa lalu, rudal sejenis itu telah hilang, dijual, atau rusak di gudang senjata kelompok bersenjata.

Baca Juga: Ini Daftar Nama Jenderal Rusia yang Tewas oleh Penembak Jitu Ukraina, Pukulan Telak bagi Kremlin

Misalnya, ratusan Stinger yang dipasok oleh AS dipandang sebagai kunci untuk membantu pemberontak mujahidin mengusir pasukan Uni Soviet dari Afghanistan dalam konflik yang berlangsung pada 1980-an dan 1990-an.

Tetapi AS kemudian menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mencoba memulihkan MANPADS yang tidak digunakan dari negara itu dan zona konflik lainnya di seluruh dunia.

Dalam sebuah studi yang didanai Pentagon pada tahun 2019, think-tank RAND Corporation memperkirakan bahwa lebih dari 60 pesawat sipil telah terkena MANPADS sejak tahun 1970-an, menewaskan lebih dari 1.000 warga sipil.

Baca Juga: Suasana Hati Vladimir Putin Memburuk Setelah Dua Jenderal dan Sejumlah Perwira Tinggi Tewas Terbunuh

Pada 2019, 57 kelompok bersenjata non-negara dipastikan memiliki atau diduga memiliki MANPADS.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler