Pasukan Rusia Mengebom Sebuah Sekolah Drama Tempat 400 Warga Sipil Berlindung di Mariupol yang Terkepung

21 Maret 2022, 06:46 WIB
Pengungsi Ukraina melewati perbatasan Moldova-Ukraina dekat Desa Palanca, Moldova, pada Sabtu. Menurut Kementerian Dalam Negeri, Moldova menerima lebih dari 325.448 orang Ukraina yang melarikan diri ke negara itu sejauh ini, menyusul invasi militer Rusia ke Ukraina. /UPI/Dumitru Doru/EPA-EFE

ZONA PRIANGAN - Pasukan Rusia mengebom sebuah sekolah drama di kota Mariupol yang terkepung di mana sekitar 400 warga sipil berlindung dari pertempuran, kata para pejabat Ukraina.

Dewan Kota Mariupol mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Telegram bahwa sekolah drama telah dibom pada hari Minggu, menghancurkan gedung dan mengubur korban di reruntuhan. Tidak segera jelas berapa banyak orang yang selamat dari serangan itu.

Pemboman itu terjadi hanya beberapa hari setelah sebuah teater yang melindungi warga sipil dibom pada hari Rabu, yang telah ditandai untuk mencatat bahwa ada anak-anak di dalamnya, lapor UPI.com, 20 Maret 2022.

Baca Juga: Rusia Meluncurkan Rudal Kalibr Hipersonik Kedua yang Mematikan Dijuluki 'The Sizzler' Saking Dahsyatnya

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato semalam kepada bangsa itu bahwa teror yang disebabkan oleh pasukan Rusia yang menembaki dan mengebom Mariupol "akan dikenang selama berabad-abad yang akan datang."

"Mariupol yang terkepung akan dicatat dalam sejarah tanggung jawab atas kejahatan perang," kata Zelensky.

Kota itu telah diserang sejak 1 Maret, ketika kelompok-kelompok kemanusiaan memperingatkan tentang krisis yang dihadapi oleh penduduk yang memang memiliki akses ke makanan, air, dan obat-obatan.

Baca Juga: Anggota Parlemen Ukraina Menuduh Pasukan Rusia Memperkosa dan Menggantung Wanita Berusia 60 Tahun

Pejabat Ukraina mengatakan Sabtu bahwa 10 koridor kemanusiaan baru telah disepakati untuk mengevakuasi penduduk, termasuk satu di Mariupol yang membentang ke kota Zaporizhzhia di wilayah Donetsk di mana pasukan Rusia menguasai pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di negara itu.

Zelensky mengatakan bahwa delapan koridor kemanusiaan bekerja pada hari Sabtu dan bahwa 6.623 orang dapat diselamatkan dari berbagai kota di garis depan termasuk lebih dari 4.000 yang dapat meninggalkan Mariupol.

"Karena penembakan dari penjajah, kami tidak dapat menyelamatkan orang-orang dari Borodyanka, wilayah Kyiv," kata Zelensky.

Baca Juga: PBB: Setidaknya 847 Warga Sipil Ukraina Tewas Termasuk 64 Anak-Anak Sejak Dimulainya Invasi Rusia

Dia juga mengatakan bahwa pasukan Rusia memblokir pergerakan konvoi kemanusiaan untuk mengirimkan pasokan ke Kherson, sebuah langkah yang dia duga dilakukan Rusia sebagai propaganda untuk meyakinkan dunia bahwa Ukraina telah meninggalkan warganya tanpa akses ke pasokan penting.

"Ukraina telah membuktikan bahwa mereka dapat berperang lebih profesional daripada tentara yang telah berperang selama beberapa dekade di berbagai wilayah dan di bawah kondisi yang berbeda," kata Zelensky.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com

Tags

Terkini

Terpopuler