ZONA PRIANGAN - Amerika Serikat (AS) mulai geram terhadap tindakan Vladimir Putin, yang selain menginvasi Ukraina juga mengusik negara lain.
Untuk memberi peringatan terhadap Rusia, Joe Biden semula hanya memberikan sanksi ekonomi. Kini, tindakkan AS makin keras dengan mengirim jet tempur.
Tidak tanggung-tanggung, jet tempur B-52H Stratofortress yang diterbangkan AS merupakan jenis pembom nuklir.
Baca Juga: Pasangan Ini Berprofesi Sebagai Penembak Jitu, Saat Terluka Istrinya Tertangkap Tentara Ukraina
Menurut data Flightradar, B-52H Stratofortress lepas landas dari Bandara Cotswold langsung ke perbatasan Rusia.
Manuver jet tempur AS itu seolah menantang Kremlin untuk bentrokan di wilayah udara, saat konflik di Ukraina belum mereda.
Sebelumnya, Rusia memberi ancaman dengan menerbangkan empat jet tempur pembawa nuklir memasuki wilayah Swedia.
Baca Juga: NATO: Rusia Tidak Menarik Mundur Pasukan tapi Mengumpulkan Kekuatan untuk Menyerang dari Donbass
Media Swedia kemarin melaporkan bahwa empat pesawat tempur Vladimir Putin menukik di atas Baltik menuju Pulau Gotland.
TV4, Expressen dan Aftonbladet semuanya melaporkan bahwa formasi tersebut adalah dua pesawat pengebom Sukhoi Su-24 dan dua pesawat tempur Sukhoi Su-27.
Pembom - seperti yang terlihat di foto dengan satu ekor stabilizer - adalah yang dilaporkan dipersenjatai dengan nuklir.
Baca Juga: Volodymyr Zelensky Janji Kejar Pasukan Rusia yang Sekarang Melarikan Diri ke Wilayah Donbass
Pesawat-pesawat tempur lepas landas dari pangkalan udara Rusia di daerah kantong Kaliningrad selama insiden.
Sumber mengatakan kepada TV4 langkah itu diyakini sebagai upaya yang disengaja untuk mengintimidasi Swedia.
Jet Swedia JAS 39 Gripen dikirim untuk mencegat pesawat - dan mereka berada di wilayah udara mereka selama sekitar satu menit.
Stockholm mengkonfirmasi intersepsi awal bulan ini, tetapi laporan tentang jet yang dipersenjatai dengan nuklir baru muncul sekarang.
Su-24 adalah pesawat serang dua tempat duduk supersonik yang telah beroperasi sejak sebelum jatuhnya Uni Soviet.
Pesawat telah digunakan selama perang saat ini oleh Rusia dan Ukraina, lapor The Sun.
Rusia diketahui memiliki setidaknya 500 senjata nuklir yang ditujukan untuk digunakan oleh pembom mereka, menurut Buletin Ilmuwan Atom.
Pada saat penyerangan, Menteri Pertahanan Peter Hultqvist mengatakan: "Pelanggaran Rusia terhadap wilayah udara Swedia tentu saja sama sekali tidak dapat diterima."
"Ini akan mengarah pada tanggapan diplomatik yang tegas dari Swedia. Kedaulatan dan wilayah Swedia harus selalu dihormati," tegasnya.***