Jonas, Penembak Jitu Asal Denmark Sudah Membunuh 100 Tentara Vladimir Putin di Ukraina

8 April 2022, 04:28 WIB
Dikenal hanya sebagai 'Jonas', dia mengklaim telah membunuh sekitar 100 tentara Rusia.* /Daily Star/

ZONA PRIANGAN - Ukraina beruntung mendapat dukungan Legiun Asing dalam memerangi pasukan Rusia. Dukungan itu termasuk dari sukarelawan asal Denmark yang bernama Jonas.

Jonas yang terjun ke garis depan pertempuran mengklaim telah membunuh 100 tentara Kremlin. Dia beroperasi di beberapa wilayah termasuk Mariupol.

Dikutip Daily Star, sebagai penembak jitu, Jonas memiliki banyak pengalaman di beberapa belahan dunia. Dia dilatih di Angkatan Bersenjata Denmark.

Baca Juga: Pertempuran Tidak Imbang, Satu Tank Baja T-64 Ukraina Dikeroyok Konvoi BTR-82A Rusia tapi Ini yang Terjadi

Walau sudah menghabisi lebih dari 100 tentara Vladimir Putin, Jonas tetap akan meneruskan perjuangannya hingga Rusia terusir dari Ukraina.

Saluran berita Denmark TV 2 mengklaim bahwa mereka dapat memverifikasi identitas pria itu ketika dia berbicara di televisi.

Jonas berkata: “Kota pelabuhan (Mariupol) telah menerima perhatian dunia dalam sebulan terakhir karena pengepungan militer Rusia."

Baca Juga: Terjadi Pertikaian di Kremlin, Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov Diduga Ingin Menguasai Rusia

“Ukraina dengan bantuan Barat memberikan perlawanan yang jauh lebih besar dari yang diharapkan, dan laporannya adalah bahwa Rusia menderita kerugian besar di Ukraina," tutur Jonas.

“Yang benar adalah bahwa kita berjuang untuk setiap inci - kebenarannya adalah, itu membutuhkan darah, itu membutuhkan nyawa," tegasnya.

“Tetapi Tuhan tolong saya, orang Rusia yang paling banyak menumpahkan darah, dalam hal ini membunuh warga sipil," ucap Jonas.

Baca Juga: Tentara Rusia dari Dua Brigade Menolak untuk Perang, ISW: Ukraina Memenangkan Pertempuran di Kiev

Meskipun belum dikonfirmasi, dia mengklaim bahwa jumlah orang yang dia ambil secara pribadi adalah "pada akhir yang baik dari dua digit".

Dia mengklarifikasi bahwa dia tidak membunuh orang Rusia yang ditangkap oleh Ukraina, hanya orang-orang dalam panasnya perang saja.

“Saya pribadi berpikir saya pandai menjaga emosi dari ini, tetapi kami mendapat cerita tentang orang-orang yang memakan hewan peliharaan mereka untuk bertahan hidup, dan itu menyentuh saya," paparnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler