ZONA PRIANGAN - Legiun Asing yang bertempur di kubu Ukraina mulai kehabisan amunisi setelah satu bulan mengusir pasukan Rusia.
Sementara perang belum berakhir, di mana pasukan Vladimir Putin bersiap melakukan serangan gelombang kedua di timur Ukraina.
Menipisnya amunisi diakui seorang seteran Angkatan Darat Amerika Serikat (AS), James Vasquez (47).
Baca Juga: Penyergapan yang Dilakukan Tentara Ukraina Menewaskan Komandan Tank Rusia Kolonel Alexander Bespalov
James Vasquez yang berasal dari Connecticut merasa khawatir pasukan Legiun Asing tidak bertahan lama seiring kekurangan senjata.
Dia berharap kekuatan militer dunia untuk segera memasok senjata ke Ukraina agar perlawanan terhadap pasukan Kremlin terus berlanjut.
James Vasquez telah meratapi keadaan persenjataan yang harus dimiliki unitnya, mengatakan dalam tweet yang sekarang dihapus bahwa "kita tidak akan menang dengan senjata sampah".
Baca Juga: Tentara Ukraina Nekat Meledakan Tank Baja Rusia Sekaligus Merekamnya dari Jarak Dekat
"Tolong beri kami beberapa senjata f******. Kami tidak akan menang dengan senjata sampah. Kami membutuhkan m-16 M-4, ACOG, titik merah, amunisi, amunisi, amunisi, lembing, f****** * AT-4 lama yang saya tahu mungkin ada di beberapa unit penyimpanan."
"Granat pecahan, dan jika tidak ... mungkin juga membawa kantong mayat," tulis tweet lengkapnya yang dikutip Daily Star.
Setelah tiba di Warsawa pada 14 Maret, Vasquez bergabung dengan Legiun Asing dan tampaknya telah berada di tengah pertempuran sejak saat itu.
Awal bulan ini dia mengklaim bahwa tentara Rusia telah meninggalkan mayat mereka demi belas kasihan anjing liar.
Dia berkata: "Rusia menolak untuk mengambil mayat mereka. Tentara mereka yang gugur dibiarkan dimakan oleh anjing-anjing liar."
"Contoh lain dari kotoran. Orang Amerika tidak akan pernah meninggalkan pria atau mayat," ucapnya.
Vasquez, yang melayani dua tur di Irak dan satu di Afghanistan, adalah ayah dari empat anak dewasa, dengan dua putra dan dua putra tiri.
Istrinya Tina mengatakan kepada DailyMail.com bahwa adegan horor di berita televisi menginspirasi suaminya untuk pergi ke Ukraina.
"Itu ada dalam DNA-nya, dan dia mendekati saya, mendatangi saya setelah bekerja, dan berkata, 'Kita perlu bicara, saya tidak bisa menonton ini di TV, saya harus pergi membantu orang-orang ini,'" katanya.
"Silakan, pastikan kamu pulang. Inilah yang perlu dia lakukan, dan saya perlu mendukungnya," jawab Tina mendukung suaminya.***