Adik dan Ibunya Diperkosa Tentara Rusia, Gadis 17 tahun Ini Dibiarkan Karena Dianggap Terlalu Jelek

23 April 2022, 10:04 WIB
Ilustrasi korban perkosaan /Pixabay/Anemone123

ZONA PRIANGAN - Tentara Rusia ternyata pilih-pilih saat melakukan pemerkosaan terhadap wanita Ukraina.

Itu terjadi di Kota Irpin, ketika pasukan Kremlin memasuki sebuah rumah warga. Mereka membiarkan seorang gadis 17 tahun lolos dari pemerkosaan.

Namun gadis itu mengalami trauma berat. Dia dipaksa melihat ibunya dan adiknya yang berusia 15 tahun jadi bulan-bulanan nafsu bejat tentara Moskow.

Baca Juga: Tentara Rusia Posting Dukungan untuk Nazi, Pertempurannya Terilhami oleh Kata-kata Adolf Hitler

Sadisnya lagi, tentara Vladimir Putin setelah melampiaskan nafsu syhawatnya, membunuh para korban.

Sementara gadis 17 tahun yang lolos dari pemerkosaan dianggap terlalu jelek dan tidak mengundang selera.

"Saya dibiarkan, karena menganggap saya terlalu jelek," tutur gadis itu kepada Lyudmila Denisova, Komisaris Parlemen Ukraina untuk Hak Asasi Manusia.

Baca Juga: Helikopter Mil Mi-8AMTSh Rusia Ditembak Jatuh di Makariv, Mayat Pilotnya Jadi Makanan Anjing Liar

Gadis itu menceritakan: "Tentara Rusia mengatakan, agar saya menceritakan apa yang terjadi kepada semua orang."

Kini gadis itu diasuh neneknya. Mereka menelepon Komisaris untuk Pemberian Bantuan Psikologis Rahasia, yang memberikan izin ceritanya untuk diterbitkan.

Gadis itu mengatakan bahwa tiga tentara Rusia telah datang ke rumahnya di Irpin, sebuah kota sekitar 12 mil barat laut ibukota Kiev.

Baca Juga: Batalyon Kalinovsky Asal Belarus Cepat Terkenal Karena Membela Ukraina Menawan Tentara Rusia Sambil Menari

Dia mengatakan pasukan memperkosa seorang ibu dan adik perempuan berusia 15 tahun di depan matanya. Mereka dipukuli dan diperkosa dengan kekejaman khusus. Keduanya kemudian dibunuh.

Denisova melanjutkan: "Gadis dalam keadaan syok psikologis tinggal bersama mayat di rumah selama empat hari.

"Setelah pembebasan kota, dia bisa menemui neneknya," ucap Denisova yang dikutip The Sun.

Baca Juga: Mata-mata Top Rusia Meragukan Pasukan Vladimir Putin Menang Atas Ukraina dalam Perang di Donbass

Dia menambahkan: "Sementara kerabatnya dibunuh, dia ditahan dan tidak disentuh, 'karena dianggap jelek'. Mereka berkata, hidup, dan sampaikan [apa yang terjadi] kepada orang lain."

Gadis itu sekarang menerima bantuan psikologis.

Denisova mengatakan bahwa mereka telah menerima lebih dari 400 panggilan di hotline khusus Komisaris, yang didukung oleh UNICEF, sejak 1 April.

Baca Juga: Pejabat Barat Sebut Vladimir Putin dalam Posisi Menang walau Sering Dipermalukan Tentara Ukraina

"Sebagian besar banding terkait dengan kejahatan seksual yang dilakukan oleh militer Rusia. Jumlah mereka bertambah setiap hari," katanya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler