Gunakan Senjata Berpresisi Tinggi, Rusia Ancam Bunuh Pejabat NATO yang Ada di Kiev

27 April 2022, 12:32 WIB
Tentara Ukraina mengendarai kendaraan militer ke garis depan selama pertempuran.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Rusia akan mengincar pejabat NATO termasuk Inggris yang berada di Kiev dengan senjata jarak jauh berpresisi tinggi.

Ancaman itu dikeluarkan Kremlin karena merasa kesal peringatannya selalu diabaikan, dan Inggris terus mengirim senjata ke Ukraina.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia memberi ancaman langsung ke Downing Street (Inggris) karena dianggap terus memprovokasi Ukraina.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Redakan Perlawanan Tentara Ukraina, Rusia Kuasai Kherson, Zaporizhzhia dan Mykolaiv

Kemenhan Rusia menyatakan akan melakukan respons yang proporsional terhadap perbuatan Inggris.

Sebelumnya, Menteri Angkatan Bersenjata Inggris James Heappey mengatakan kepada radio BBC bahwa sepenuhnya sah bagi Ukraina untuk memburu target di Rusia.

Serangan Ukraina di wilayah Rusia dimaksudkan untuk mengganggu jalur logistik dan pasokan amunisi maupun makanan.

Baca Juga: Rusia Mulai Ketakutan, Jerman Kirim Bantuan Tank Gepard untuk Ukraina Melawan Pasukan Vladimir Putin

Namun, Kemenhan Rusia mengingatkan, akan ada balasan setimpal terhadap London yang terus memprovokasi Kiev.

“Seperti yang telah kami peringatkan, Angkatan Bersenjata Rusia siap sepanjang waktu untuk meluncurkan serangan balasan dengan senjata jarak jauh berpresisi tinggi di pusat pengambilan keputusan di Kiev,” bunyi peringatan Kemenhan Rusia.

Dikutip Reuters, Kemenhan Rusia menambahkan serangan yang dilakukan itu tidak akan menjadi masalah jika perwakilan dari negara Barat tertentu jadi target senjata presisi tinggi.

Baca Juga: YouTuber Ukraina Bagikan Video Mengerikan Berupa Tumpukan Mayat Tentara Rusia di Lemari Pendingin Bergerak

Kremlin menegaskan bahwa aliansi Barat dengan Ukraina terlibat dalam perang proxy dengan Rusia.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berbicara tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir dalam konflik Ukraina-Rusia.

Namun, Heappey menolak komentarnya sebagai "keberanian."

Baca Juga: Rusia Hancurkan Pasokan Senjata NATO di Lima Stasiun Kereta Api Ukraina yang Akan Dikirim ke Donetsk

"Tanda dagang Lavrov selama 15 tahun atau lebih bahwa dia telah menjadi menteri luar negeri Rusia adalah keberanian semacam itu. Saya tidak berpikir bahwa saat ini ada ancaman eskalasi yang akan segera terjadi," kata Heappey.

"Apa yang dilakukan Barat untuk mendukung sekutunya di Ukraina telah dikalibrasi dengan sangat baik," ucap Heappey yang dikutip Daily Star.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler