Pertempuran Sengit Terjadi di Luhansk, Rusia Mengklaim Menembak Jatuh Pesawat Su-24 Ukraina

28 April 2022, 18:13 WIB
Pasukan separatis Luhansk yang didukung Rusia siap melawan Ukraina.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Dalam serangan satu malam, pasukan Vladimir Putin berhasil menghancurkan dua gudang senjata Ukraina.

Rudal-rudal Rusia menghantam sasaran di dua wilayah, yakni Barvinkove dan Ivanivka bagian timur Ukraina.

Saat ini, tentara Kremlin memang sudah memfokuskan serangan di wilayah timur, setelah menarik mundur dari Kiev.

Baca Juga: Saluran Televisi Rusia yang Mengudara di Kota Kherson Sempat Terganggu oleh Serangan Roket Ukraina

Operasi militer khusus tahap kedua oleh pasukan Moskow kini diarahkan dengan target membebaskan wilayah Donbass.

Terkait pembebasan di Donbass (Donetsk dan Luhansk), militer Rusia mengklaim telah menembak jatuh pesawat Su-24 Ukraina, lapor Independent.

Pertempuran di Luhansk memang berjalan sengit, di mana tentara Ukraina tetap mempertahankan wilayah agar tidak lepas ke Rusia.

Baca Juga: Turki Menutup Selat Bosphorus, Pasukan Vladimir Putin Kesulitan Menambah Kapal Perang di Laut Hitam

Terjadinya pertempuran tahap kedua, Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace memperkirakan konflik Rusia-Ukraina bisa berlangsung lama.

Menurut Ben Wallace, Rusia dapat "menggali" di Ukraina selama beberapa tahun, mengubahnya menjadi konflik yang membeku.

Demikian juga Menteri Luar Negeri, Liz Truss merasa yakin konflik itu bisa berlangsung selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Rudal Sizzler Rusia Hancurkan Gudang Amunisi, Amerika Serikat Siapkan Rudal Hipersonik Diperkuat AI

Kepada The Times Liz Truss percaya itu bisa berlangsung selama lima tahun, atau bahkan hingga satu dekade.

Ditanya tentang penilaian tersebut, Wallace mengatakan kepada LBC: “Rusia mengakui bahwa mereka kalah, sehingga mereka melakukan strategi lain."

Rusia berupaya menggali, memperkuat apa yang dimilikinya dan menjadikannya semacam konflik beku.

Baca Juga: Tentara Rusia Jadi Olok-olok Menggali Kuburan Sendiri Ketika Membuat Parit di Tanah Radioaktif Chernobyl

"Itu bisa berubah menjadi pendudukan yang bergerak lambat dan beku – semacam pertumbuhan kanker di Ukraina,” ujar Wallace.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Independent

Tags

Terkini

Terpopuler