ZONA PRIANGAN - Vladimir Putin mengambil kendali langsung pergerakan prajurit Kremlin saat invasi berlanjut ke Donbass.
Langkah itu diambil Vladimir Putin, yang tampaknya kesal invasi belum mencapai target yang diinginkan.
Dilaporkan, Vladimir Putin memerintahkan pasukan Moskow bergerak ke Odessa setelah menaklukan Mariupol.
Dengan memegang kendali di Mariupol, kini Rusia memperluas koridor di sepanjang pantai selatan Ukraina dari Donbass.
Putin sekarang diyakini bertekad untuk mengambil kendali penuh atas wilayah Luhansk dengan merebut kota kembar Severodonetsk dan Lysychansk.
Namun perlawanan Ukraina – yang didukung oleh senjata dari AS dan Inggris – dikatakan memaksa Rusia untuk mengurangi ambisinya.
Baca Juga: Tentara Batalyon Azov Akhirnya ke Luar dari Bunker, 53 Pejuang Terluka Saat Menahan Serangan Rusia
Zelensky mengatakan orang-orang Rusia melarikan diri dari kota kedua Kharkiv dan dipindahkan ke Donbass di Timur.
Komandan Rusia semakin menggunakan penembakan jarak jauh, pemboman dan rudal setelah serangan darat digagalkan.
Dikutip The Sun, Ukraina menuduh Rusia menggunakan amunisi tandan sembarangan di kota selatan Mykolaiv.
Dan para pejabat mengkonfirmasi sebuah situs militer "hampir di perbatasan dengan Polandia" telah terkena rudal.
Sementara itu, Vladimir Solovyov seorang kroni dekat Putin berbicara di TV Rusia bahwa Inggris harus dibom kembali ke Zaman Batu "dalam sepuluh menit" dengan rudal hipersonik.
Vladimir Solovyov mengatakan Rusia harus menggunakan senjata Zirkon dan memusnahkan 50 atau 60 pembangkit listrik untuk menjerumuskan Inggris ke dalam kegelapan.***