ZONA PRIANGAN - Kebrutalan pasukan Vladimir Putin makin menjadi-jadi setelah laporan pemerkosaan terus bermunculan.
Laporan terbaru yang sangat miris, gadis kembar tiga Ukraina diperkosa prajurit Kremlin di mana ibunya dipaksa menonton.
Di wilayah Kharkiv, dalam satu hari sempat tercatat 56 kasus perkosaan yang dilakukan tentara Moskow.
Korban terbaru, kebanyakan masih berusia balita. Tidak hanya perempuan, balita laki-laki pun jadi korban kebuasan pasukan Rusia.
Kiev melaporkan, ada seorang anak laki-laki berusia satu tahun meninggal setelah diperkosa oleh tentara Rusia.
Laporan mengerikan itu muncul saat Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Ukraina mencatat 10 kasus pemerkosaan, termasuk pelanggaran terhadap delapan anak.
Dalam sebuah tweet Kemenhan Ukraina menulis: "Hari ini, hanya dalam satu jam, 10 laporan pemerkosaan oleh penjajah [Rusia], termasuk 8 anak-anak, diterima dari desa-desa yang baru dibebaskan di wilayah Kharkiv."
"Di antara anak-anak: dua anak laki-laki berusia 10 tahun dan seorang anak laki-laki berusia 1 tahun yang meninggal karena luka-lukanya."
Jurnalis Ukraina Iryna Matviyishyn mendukung klaim tersebut dengan menyodorkan daftar anak-anak yang diduga dilecehkan oleh tentara Rusia.
Baca Juga: Batalyon Sukarelawan Stugna Ukraina Dapat Kecaman, Meledakkan Tank BTR Rusia Gunakan Ranjau Darat
Matviyishyn juga menuduh bahwa dua tentara Kremlin telah memperkosa gadis berusia dua tahun.
Reporter itu mengutip Komisaris Ukraina untuk Hak Asasi Manusia, Lyudmyla Denisova sebagai sumber tuduhan.
Dia menambahkan: "Menurut Denisova, orang Rusia juga memperkosa dua pria berusia 67 dan 78 tahun.
“Dan, kabarnya, Saluran Bantuan Psikologis Komisioner menerima telepon tentang kejahatan perang seperti itu setiap hari," tuturnya.
"Ini adalah bagian yang sangat kecil dari wilayah yang dibebaskan dari Rusia, dibandingkan dengan kota-kota, desa-desa dan kota-kota yang masih di bawah pendudukan."
"Kita hanya bisa membayangkan jumlah kekejaman seperti itu di Kherson, Melitopol, Mariupol, Berdyansk, dan lainnya," ucapnya yang dikutip Mirror.
Baca Juga: NATO Punya Rencana Menjatuhkan Nuklir di Rusia, Itu yang Membuat Vladimir Putin Ketakutan
Pasukan Rusia yang kejam juga menembak mati seorang remaja yang bermain sepak bola dan menyandera ratusan orang - termasuk bayi - di bawah tanah pada hari-hari awal invasi yang brutal, sebuah laporan baru mengungkapkan.
Human Rights Watch (HRW) menuduh pasukan Kremlin melakukan kampanye “menjijikkan dan kejam” terhadap warga sipil pada akhir Februari hingga awal Maret.
Peneliti dari kelompok kemanusiaan mengunjungi 17 desa dan kota kecil di wilayah Kiev dan Chernihiv dan menemukan 22 eksekusi, enam penghilangan dan tujuh kasus penyiksaan.
Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Tidak Menyangka Penembak Jitu Juara Internasional Akhirnya Tewas di Kharkiv
Di antara kejahatan perang yang terungkap dari berbicara dengan para penyintas, mereka menemukan Dmytro Solovei, ditembak mati saat dia menendang bola di taman bermain di desa Nova Basan.
Kakak laki-lakinya terbunuh ketika dia berusaha mengambil tubuh Dmytro.
Yang mengejutkan, di Yahidne, para penyintas mengatakan tentara Rusia menyandera lebih dari 350 orang di ruang bawah tanah sekolah selama sebulan, dengan 70 tawanan anak-anak. Lima adalah bayi.***