ZONA PRIANGAN - Rusia mengklaim telah melumpuhkan pesawat tak berawak (drone) NATO di Laut Hitam.
Drone yang digunakan Ukraina itu, mendekati Semenanjung Krimea untuk mendapatkan informasi kekuatan pasukan Vladimir Putin.
RIA Novosti yang mengutip sumber militer rusia menyebutkan misi drone NATO digagalkan dengan gangguan sensor teknis radio.
“Sistem perang elektronik Rusia menekan drone strategis NATO di atas Laut Hitam, yang mendekati pantai Krimea. Drone itu akhirnya macet," tutur sumber itu.
“Berpotensi, perangkat itu mencoba melakukan pengintaian terhadap fasilitas dan pasukan Rusia untuk kepentingan pasukan Ukraina,” paparnya.
Tentara Kremlin dikatakan memiliki berbagai perangkat, yang dikenal sebagai sistem peperangan elektronik, yang efektif melawan peralatan musuh.
Ini termasuk "Krasukha", sistem mobile berbasis darat yang menargetkan radio-elektronik udara seperti drone UAV.
Rusia juga memiliki "Moskva" di gudang senjatanya, sistem radar pasif yang memungkinkan pasukannya menerima data dan melihat target udara dari jarak hingga 400 km tanpa mengeluarkan sinyalnya sendiri.
Ia bekerja dengan memindai wilayah udara untuk menentukan apakah objek tersebut adalah rudal atau pesawat terbang, dan kemudian mengirimkan data ke pos komandonya.
Baca Juga: Rusia Anggap Denazifikasi Ukraina Sudah Selesai, Moskow Bidik NATO yang Memantik Perang Dunia Ketiga
Menurut RIA Novosti, perangkat semacam ini akan efektif untuk menangkis drone NATO yang mencoba mendekati pantai semenanjung dalam upaya untuk mendapatkan informasi.
Klaim Rusia muncul ketika Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berpendapat Ukraina dapat memenangkan perang setelah rencana invasi Moskow “berhenti”.
Dikutip Express, dia mengatakan pada pertemuan para menteri luar negeri NATO: "Perang Rusia di Ukraina tidak berjalan seperti yang direncanakan Moskow."
"Mereka gagal merebut Kiev, mereka mundur dari sekitar Kharkiv, serangan besar mereka di Donbass terhenti. Rusia tidak mencapai tujuan strategisnya," ujarnya.***