ZONA PRIANGAN - Rekaman terbaru yang dibagikan militer Ukraina cukup unik, saat tentara Rusia saling menembak di antara mereka.
Saling menembak sesama tentara Rusia itu terjadi dalam perang sebenarnya di kawasan hutan Ukraina.
Yang membedakan mereka adalah simbol yang digunakannya. Tentara Rusia yang tetap setia kepada Vladimir Putin mengenakan simbol Z.
Sementara tentara Rusia yang membelot ke kubu Ukraina menggunakan simbol L. Bendera yang dikenakan tetap putih biru.
Slogan tentara yang setia kepada Putin, yakni "Untuk Rusia, untuk kemenangan". Slogan tentara pembelot adalah "Untuk Rusia, untuk kebebasan".
Dirilis oleh Freedom of Russia Legion, video tersebut menggambarkan pertempuran bersenjata di hutan di Ukraina.
Kedua belah pihak, yang dulunya satu angkatan (teman), saling tembak-menembak, dilihat dari sudut pandang tentara.
Kamera menunjuk ke arah gagang pistol saat pembelot itu menembak sebentar-sebentar ke orang-orang Rusia lainnya.
Sebuah granat atau rudal di dekatnya kemudian mengirimnya ke tanah sebelum dia pulih dan mulai menembak lagi.
Legiun Kebebasan Rusia adalah sekelompok pembelot Rusia dan gerakan yang berkembang di Ukraina, serta di tanah air Putin. Aplikasi untuk skuad tampaknya "di luar skala".
Itu terdiri dari personel militer Rusia yang menyamar sebagai bagian dari Angkatan Bersenjata Ukraina.
Mereka bertarung dengan huruf 'L' yang terpampang di seragam mereka, bukan huruf 'Z' Rusia yang terkenal.
Baca Juga: NATO Terbangkan 50 Jet Tempur, Rusia Kirim 60 Kapal Perang, Suasana di Kawasan Baltik Makin Mencekam
Aleksey Arestovich, yang merupakan penasihat kepala kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan seorang blogger militer, mengatakan, pada bulan lalu, ada "beberapa lusin" anggota kelompok yang cacat.
Berbicara kepada wartawan Ukraina, dia berkata: “Di garis depan. Mereka bertarung dengan sangat baik."
“Ada beberapa lusin, itu seperti unit terpisah yang menyamar sebagai Angkatan Bersenjata Ukraina," ujar Arestovich yang dikutip Express.
“Jumlah aplikasi ke legiun, termasuk tentara Rusia, di luar skala. Mereka tidak punya waktu untuk mempertimbangkannya. Saya melihat bagaimana legiun berbaris melintasi Rusia."
"Karena mereka mengirimi saya puluhan gambar setiap hari, di mana mereka sekali lagi menggambar huruf 'L', sekali lagi dengan nama legiun, dan seterusnya, ada musiknya sendiri, subkulturnya sendiri," pungkasnya.***