ZONA PRIANGAN - Pertempuran di Pulau Zmiinyi, juga dikenal sebagai Pulau Ular belum berakhir, walau pulau tersebut masih diduduki pasukan Vladimir Putin.
Dalam upaya melenyapkan pasukan Kremlin, Tim Komando Operasi Selatan Ukraina melancarkan 150 kali serangan ke Pualau Ular.
Serangan pejuang Kiev itu mengakibatkan kerugian yang besar pada pasukan Moskow yang kehilangan dua howitzer self-propelled dan gudang amunisi, serta lima kendaraan lapis baja dan militer.
Sebelumnya, militer Ukraina berhasil menghancurkan kapal tunda Rusia, Spasatel Vasily Bekh yang mengangkut amunisi dan prajurit Moskow.
Dalam beberapa kesempatan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan, Ukraina tidak akan pernah melepas wilayahnya ke Rusia.
Terkait serangan ke Pulau Ular, Komando Operasi Selatan mengkonfirmasi telah melakukan serangan terarah dengan menggunakan berbagai kekuatan.
The Kyiv Independent mentweet: "Tembakan militer Ukraina ke sasaran Rusia 150 kali di Ukraina selatan."
"Komando Operasi Selatan mengatakan telah menghancurkan dua howitzer self-propelled, satu traktor artileri, sebuah stasiun untuk peperangan elektronik, satu depot amunisi, dan lima kendaraan lapis baja dan militer."
Komando Operasi Selatan adalah formasi Pasukan Darat Ukraina di bagian selatan Ukraina, yang dibentuk pada Januari 1998, tulis Express.
Ini adalah pukulan terbaru bagi Vladimir Putin, yang telah melihat pasukannya terus berjuang sejak invasi ke Ukraina pada 24 Februari.
Pasukan Rusia telah meninggalkan jalan kehancuran di seluruh Ukraina, dengan sebagian besar negara itu menjadi puing-puing.
Tapi Putin, yang juga kehilangan beberapa personel berpangkat tinggi dalam pertempuran, telah melihat anak buahnya gagal membuat kemajuan signifikan di banyak kota besar, dengan perlawanan sengit Ukraina memaksa mereka keluar.***