ZONA PRIANGAN - Memasuki bulan ke-5 invasi ke Ukraina, pasukan Vladimir Putin dilanda kelelahan walau mencapai kemajuan di Luhansk.
Prediksi ke depan, prajurit Kremlin akan bergerak ke Donetsk dalam upayua menguasai Donbass sepenuhnya.
Sejauh ini, Moskow menolak untuk tunduk pada tekanan internasional meskipun sebagian besar dunia Barat menawarkan bantuan militer dan moneter ke Kiev.
Namun, ambisi Rusia akan berakhir di Donbass dengan menanggung kerugian sumber daya tentara dan kehancuran alat perang.
Sementara, tentara yang tersisa akan dilanda kejenuhan dan kelelahan. Kondisi tersebut bisa mendorong Rusia kembali ke meja perundingan.
Pensiunan Jenderal Lord Dannatt memperkirakan kampanye Rusia di Donbass dapat menandai akhir dari upaya aktif untuk maju.
Menurut Lord Dannatt, Moskow berpotensi menyetujui pembicaraan damai jika perang berkembang menjadi "deep freeze".
Mantan kepala Angkatan Darat Inggris itu menilai pasukan Rusia kemudian akan "kehabisan" dan ini juga bisa bermain di tangan Ukraina dan membantu mengamankan gencatan senjata.
Lord Dannatt mengatakan kepada Sky News 'Sophy Ridge pada hari Minggu: "Kita akan melihat penggilingan yang lambat itu berlanjut."
"Mereka hampir berhasil merebut provinsi Luhansk, dan kemudian mereka akan mengalihkan pandangan mereka untuk mencoba dan menguasai Donetsk."
"Pada tahap itu, saya yakin Rusia akan kelelahan," ujar Dannatt yang dikutip Express.
Dia melanjutkan: "Mereka tidak akan memenangkan perang, tetapi mereka akan mencapai sebagian dari apa yang ingin mereka capai, mendapatkan dua provinsi Donbass itu."
Baca Juga: Model Bikini Asal Brasil Berpose di Tank Bebek Duduk Rusia yang Rusak, Besoknya Diancam Akan Dibakar
"Ukraina juga akan kelelahan sehingga Rusia tidak akan menang, Ukraina tidak akan kalah," ucap Dannatt.***