ZONA PRIANGAN - Suaminya dibantai pasukan Chechnya pimpinan Ramzan Kadyrov, membuat wanita Rusia ini menjadi janda.
Dia mengatakan, suaminya menolak untuk mengirim anak buah ke garis depan perang di Ukraina. Dampaknya, dianggap menolak perintah dan berakhir dengan eksekusi mati.
Sakit hati terhadap negaranya sendiri, janda cantik ini memutuskan angkat senjata dan bergabung dengan pasukan Ukraina.
Pilihan yang diambil janda itu menambah banyak daftar orang Rusia yang membela Ukraina dan berkumpul di Legiun Freedom for Russia.
Dalam Legiun Freedom for Russia, bukan hanya warga biasa tapi juga banyak mantan pejabat dan pengusaha Rusia yang kini bertempur melawan pasukan Vladimir Putin.
Dalam rekaman video, janda itu duduk di belakang bendera biru dan putih yang telah menjadi simbol pasukan pembelot.
Baca Juga: Cewek Cantik Ini Dicap Pengkhianat oleh Ukraina, Nasibnya Tidak Jelas Setelah Dipecat Vladimir Putin
Dia berkata: "Kita semua harus menghentikan perang bersama dan membawa kebebasan sejati ke Rusia. Rezim Putin harus digulingkan."
"Berhentilah menoleransi tiran. Bergabunglah dengan legiun kami," ucapnya dengan nada mengajak.
Jumlah pasukan di unit rag tag tidak diketahui tetapi ratusan orang Rusia telah melintasi perbatasan ke Ukraina sejak awal Maret, ketika unit itu didirikan.
Janda itu mengatakan dia bergabung pada Mei ketika tentara panglima perang Chechnya Ramzan Kadyrov mengeksekusi suaminya karena menolak perinta, The Times melaporkan.
Dia adalah wanita pertama yang bergabung dengan unit dan diberi tanda panggilan "Pertama". Wajah terkenal lainnya termasuk dalam jajaran legiun.
Igor Volobuev (50) seorang bos utama di bank terbesar ketiga Rusia Gazprombank, merasa ngeri ketika Putin memerintahkan invasi ke wilayah berdaulat dan membelot ke Freedom for Russia.
Baca Juga: Tentara Cantik Ini Tewas Ditembak Pejuang Ukraina, Dia Bertugas di Unit Pengintaian Pasukan Rusia
Dalam seruan perang, dia berkata: "Orang-orang dari Rusia - jika Anda membenci rezim Putin dan ingin Rusia menjadi negara yang bebas dan demokratis, bergabunglah dengan kami."
"Saya datang ke sini untuk membela tanah air saya," ujar Igor Volobuev yang dikutip Mirror.
Banyak dari pasukan itu adalah mantan tawanan perang Rusia yang memutuskan untuk beralih pihak ketika mereka disambut dengan baik oleh para penculik Ukraina.***