Presiden Sri Lanka Memilih Melarikan Diri Lewat Laut setelah Imigrasi Menolak Mencap Paspornya di Bandara

13 Juli 2022, 11:25 WIB
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa saat menyampaikan pernyataan nasionalnya sebagai bagian dari KTT Pemimpin Dunia pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris 1 November 2021. /Andy Buchanan/Pool via REUTERS

ZONA PRIANGAN - Presiden Sri Lanka mempertimbangkan untuk menggunakan kapal patroli angkatan laut untuk melarikan diri dari pulau itu pada Selasa setelah pihak imigrasi di bandara menolak untuk mencap paspornya, kata sumber resmi AFP.

Gotabaya Rajapaksa telah berjanji untuk mengundurkan diri pada hari Rabu dan membuka jalan bagi "transisi kekuasaan yang damai" menyusul protes yang meluas terhadapnya atas krisis ekonomi terburuk di negara itu.

Pemimpin berusia 73 tahun itu melarikan diri dari kediaman resminya di Kolombo, tepat sebelum puluhan ribu pengunjuk rasa menyerbunya pada hari Sabtu. Dia kemudian ingin melakukan perjalanan ke Dubai, kata para pejabat.

Baca Juga: Depot Amunisi Rusia Dihantam Roket Pasukan Ukraina di Nova Kakhovka dan Memicu Ledakan Dahsyat

Sebagai presiden, Rajapaksa menikmati kekebalan dari penangkapan, dan dia diyakini ingin pergi ke luar negeri, sebelum mengundurkan diri untuk menghindari kemungkinan ditahan.

Tetapi petugas imigrasi menolak untuk pergi ke kamar VIP untuk mencap paspornya, sementara dia bersikeras tidak akan pergi melalui fasilitas umum, khawatir akan terjadi pembalasan dari pengguna bandara lainnya.

Presiden dan istrinya menghabiskan malam di pangkalan militer di sebelah bandara utama Bandaranaike International setelah ketinggalan empat penerbangan yang bisa membawa mereka ke Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Merenovasi Rumah, Seorang Pria Menemukan Uang $1.000 dari Tahun 1934 Terkubur di Bawah Teras

Adik bungsu Rajapaksa, Basil, yang mengundurkan diri pada April sebagai menteri keuangan, ketinggalan penerbangan Emiratesnya sendiri ke Dubai pada Selasa pagi, setelah mengalami kebuntuan yang serupa dengan staf bandara.

Basil yang memegang kewarganegaraan AS selain kewarganegaraan Sri Lanka mencoba menggunakan layanan pramutamu berbayar untuk pelancong bisnis, tetapi staf bandara dan imigrasi mengatakan mereka menarik diri dari layanan jalur cepat dengan segera.

"Ada beberapa penumpang lain yang memprotes Basil yang naik ke pesawat mereka," kata seorang pejabat bandara kepada AFP.

Baca Juga: Hindari Laut jika Terlihat Gelombang Membentuk Kotak-kotak, Ini Penjelasannya

"Itu adalah situasi yang menegangkan, jadi dia buru-buru meninggalkan bandara".

Basil harus mendapatkan paspor baru AS setelah meninggalkannya di istana presiden ketika Rajapaksa kabur dari rumah dinasnya secara tergesa-gesa untuk menghindari amukan massa pada Sabtu, kata sumber diplomatik.

Sumber resmi mengatakan sebuah koper penuh dokumen juga ditinggalkan di rumah megah itu bersama dengan uang tunai sebesar 17,85 juta rupee atau sekitar Rp3,3 miliar, sekarang dalam tahanan pengadilan Kolombo.

Baca Juga: Firasat Menit Terakhir Membawa Keberuntungan Pria Virginia yang Menggondol Hadiah Rp1,49 Miliar

Tidak ada kabar resmi dari kantor presiden tentang keberadaannya, tetapi dia tetap menjadi panglima angkatan bersenjata dengan sumber daya militer yang dimilikinya.

Sebuah sumber pertahanan utama mengatakan para pembantu militer terdekat presiden sedang mendiskusikan kemungkinan membawa dia dan rombongannya ke luar negeri dengan kapal patroli angkatan laut.

Sebuah kapal angkatan laut digunakan pada hari Sabtu untuk membawa Rajapaksa dan para pembantunya ke kota pelabuhan timur laut Trincomalee, dari mana dia diterbangkan kembali ke bandara internasional pada hari Senin.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Rabu 13 Juli 2022: Fitnah Elsa Tak Mempan, Sienna Berbalik Membenci dan Menyerangnya

"Pilihan terbaik sekarang adalah mengambil jalan keluar lewat laut," kata pejabat pertahanan itu.

"Dia bisa pergi ke Maladewa atau India dan mendapatkan penerbangan ke Dubai".

Alternatif lain yakni dengan menyewa pesawat untuk menerbangkannya dari bandara internasional kedua negara itu di Mattala, dibuka pada 2013 dan dinamai menurut nama kakak laki-laki presiden Mahinda.

Baca Juga: Hadiahkan Al Fatihah untuk Diri Sendiri, Ini Cara Mengamalkannya dan Rasakan Manfaat serta Keutamaannya

Ini secara luas dianggap sebagai gajah putih, tanpa penerbangan internasional terjadwal dan digambarkan sebagai bandara internasional yang paling jarang digunakan di dunia.

Rajapaksa dituduh salah mengelola ekonomi ke titik di mana negara itu kehabisan devisa untuk membiayai impor yang paling penting, yang menyebabkan kesulitan yang parah bagi 22 juta penduduknya.

Jika dia mundur seperti yang dijanjikan, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe akan secara otomatis menjadi penjabat presiden sampai parlemen memilih seorang anggota parlemen untuk menjalani masa jabatan presiden, yang berakhir pada November 2024.

Baca Juga: Simpanse Peliharaan Mendadak Beringas, Berteriak Merobek Wajah dan Tangan Wanita dalam Serangan Biadab

Sri Lanka gagal membayar utang luar negeri sebesar $51 miliar atau sekitar Rp763,6 triliun pada bulan April dan sedang dalam pembicaraan dengan IMF untuk kemungkinan bailout.

Pulau ini hampir kehabisan persediaan bahan bakar yang sudah langka. Pemerintah telah memerintahkan penutupan kantor dan sekolah yang tidak penting untuk mengurangi perjalanan dan menghemat bahan bakar.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler