250 Tentara Legiun Asing Ukraina Tewas Setelah Pasukan Vladimir Putin Melakukan Serangan di Konstantinovka

19 Juli 2022, 05:02 WIB
Militer Rusia membagikan video serangan udara yang menghancurkan pangkalan Legiun Asing Ukraina.* /Telegram /mod_russia

ZONA PRIANGAN - Pasukan Vladimir Putin mencatat kemenangan telak di Donbass setelah menghancurkan Legiun Asing milik Ukraina.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia melaporkan, dalam serangan rudal presisi tinggi, pasukan Moskow memusnahkan 250 tentara bayaran musuh.

Menurut Kemenhan Rusia, turut diledakkan dalam serangan itu, tujuh kendaraan lapis baja dan 12 kendaraan militer.

Baca Juga: Video Maria Zakharova Mengulum Stroberi Viral, Sempat Menggoda Menteri Luar Negeri Latvia

Disebutkan, kehancuran Legiun Asing milik Kiev terjadi setelah pasukan Kremlin melakukan serangan udara di Konstantinovka wilayah Republik Rakyat Donetsk.

Itu menjadi pukulan telak terbaru bagi Volodymyr Zelensky, yang telah membentuk Legiun Asing dan secara resmi dikenal sebagai Legiun Internasional Pertahanan Teritorial Ukraina.

Militer Rusia mengatakan telah melakukan serangan presisi tinggi lainnya di titik penempatan sementara Batalyon Brigade ke-118 dari pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina di Wilayah Cherkasy, Ukraina tengah.

Baca Juga: Komandan Chechnya Sebut NATO Kalah, Pasukan Vladimir Putin Akan Merebut Kiev dan Menaklukan Warsawa

Serangan itu menewaskan hingga 60 nasionalis dan menghancurkan dua sistem peluncur roket, bersama dengan empat artileri.

Juru bicara militer Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan bulan lalu bahwa hal terbaik yang bisa diharapkan tentara bayaran asing adalah "penjara jangka panjang."

Dia juga mengklaim bahwa upaya pejabat Ukraina untuk memberikan perlindungan hukum kepada pejuang asing dengan menambahkan mereka ke daftar angkatan bersenjata atau memberi mereka paspor Ukraina tidak akan menyelamatkan mereka dari penuntutan.

Baca Juga: Volodymyr Zelensky Menghadapi Pengkhianatan, Puluhan Pejabat Ukraina Cenderung Mendukung Invasi Rusia

Dia juga mengungkapkan bahwa ratusan tentara bayaran asing di Ukraina telah dibunuh oleh senjata presisi jarak jauh Rusia tidak lama setelah kedatangan mereka di tempat di mana mereka menjalani pelatihan tambahan dan di mana unit taktis dikoordinasikan.

Namun, kebanyakan dari mereka, menurut juru bicara itu, terbunuh karena tingkat pelatihan yang rendah dan kurangnya pengalaman tempur yang sebenarnya.

Data dari Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan bahwa 6.956 warga asing dari 64 negara tiba di Ukraina untuk menjadi kombatan pro-Kiev antara 24 Februari dan 17 Juni.

Baca Juga: Kapal Perang Rusia Mulai Ketakutan Terkena HIMARS, Menjauh dari Garis Pantai Odessa, Ukraina

Sekitar 1.956 dari mereka telah tewas, sementara 1.779 telah meninggalkan negara itu, kata Kemenhan Rusia yang dikutip rt.com.

Serangan terbaru terjadi setelah Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengumumkan pada hari Senin bahwa pengelompokan 'Timur' Rusia di Donbass akan menjadikan senjata jarak jauh Ukraina sebagai target utama mereka.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa Kiev menggunakannya untuk menyerang daerah pemukiman di Donbass dan membakar ladang gandum dan gudang gandum.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler