RAF Inggris Mengejek Angkatan Udara Rusia, Sudah 5 Bulan Perang Cuma Berani Terbang di Wilayah Sendiri

24 Juli 2022, 18:19 WIB
Pilot berhasil keluar dengan selamat, saat jet tempur Su-25 Rusia meledak di wilayah Belgorod.* /@region-31 / east2west news

ZONA PRIANGAN - Kepala Royal Air Force (RAF) Inggris mengolok-olok Angkatan Udara Rusia yang tidak berdaya di Ukraina.

Ketika invasi sudah berjalan 5 bulan, Angkatan Udara Rusia tidak banyak memberi kontribusi, bahkan banyak pesawat jatuh ditembak pasukan Kremlin.

Pilot-pilot Moskow jarang menyerang, justru dibuat sibuk untuk membalas gempuran yang dilakukan pejuang Kiev.

Baca Juga: 50 Prajurit Vladimir Putin Tewas di Gedung Pengadilan Lysychansk yang Meledak Terkena Tembakan HIMARS

Operasi jet tempur Rusia tidak mencerminkan superior negara adijaya. Tidak heran jika kemudian serangan sering muncul dari kapal perang di Laut Hitam.

Berbicara kepada podcast The OSINT Bunker, RAF Air Marshall Ed Stringer mengatakan: “Itu hanya menunjukkan keputusasaan, karena di sini kita berbicara tentang dapatkah Anda belajar, apa, 5 bulan ke dalam konflik seperti yang Anda sarankan sebelumnya."

"Angkatan Udara Rusia tidak ingin mulai berpikir tentang menetapkan jenis kampanye udara yang akan kami anggap sebagai hal yang cukup penting untuk dilakukan," ujar Stringer.

Baca Juga: Rusia Mengamuk, Kapal Perang Lepaskan 8 Rudal Kalibr dan Jet Tempur Tembakkan 5 Rudal Kh-22 di Kirovohrad

Stringer melihat Rusia menggunakan pesawat mereka sebagian besar di wilayah yang mereka kendalikan, tentu saja hal itu sangat aman.

“Tetapi, seperti yang ditunjukkan Ukraina kepada kita saat ini, Anda harus terus beradaptasi dan dia yang beradaptasi, paling cepat menang," ucapnya.

Diungkapkan, RAF telah meningkatkan persiapan dan pelatihannya sehubungan dengan invasi Rusia ke Ukraina, dengan membangun layanan pada latihan bersama dengan mitra NATO.

Baca Juga: Terungkap, Pasukan Komando Inggris Terlibat dalam Serangan Tentara Ukraina Usir Prajurit Kremlin di Pulau Ular

Pekan lalu, Typhoon Inggris dilaporkan berlatih dengan Rafale Prancis di atas Laut Mediterania dalam latihan "dogfight".

Berbicara tentang perlunya kesiapan, Kepala Udara Marshall Sir Mike Wigston mengatakan bekerja dengan mitra memberi pilot Inggris "keunggulan pertempuran dogfighting".

Membahas gagasan apakah militer Inggris dapat terlibat dalam situasi konflik sehubungan dengan perang Rusia, Sir Mike mengatakan: “Tidak ada keraguan dalam pikiran saya bahwa Rusia adalah ancaman paling mendesak bagi Inggris dan keamanan Eropa."

Baca Juga: Militer Ukraina Mencari Tahu Koordinat Pasukan Rusia di Enerhodar, Siap Membunuh Para Pengkhianat

"Lihat saja pada perilaku Vladimir Putin, tidak hanya di Ukraina tetapi di ... Georgia sebelum itu," tambahnya.

“Jadi kita harus siap dan kita harus siap untuk mendukung sekutu kita di NATO dan mempertahankan wilayah NATO – bukan hanya wilayah Inggris,” tegasnya.

Berbicara kepada Sky News di Royal International Air Tattoo (RIAT), dia melanjutkan: “Saya tidak ragu bahwa itu adalah ancaman yang jelas dan saat ini yang sedang kami latih untuk bersiap-siap."

Baca Juga: Tentara Legiun Asing Ukraina Memilih Mati Ketimbang Tertangkap Pasukan Vladimir Putin, Ini Alasannya

“Jelas kami berharap itu tidak akan terjadi dan pencegahan akan berhasil, tetapi pada hari Rusia mengambil tindakan agresif terhadap negara NATO, kami akan siap,” katanya.

Sir Mike juga berbicara tentang perlunya pilot Inggris bersiap untuk pertempuran udara.

Dia mengakhiri: “Intinya adalah memiliki pilot dengan pelatihan dan keterampilan serta pengalaman untuk mengatasi segala kemungkinan apakah itu menembakkan rudal atau pertempuran udara jarak dekat."

Baca Juga: 300 Pejuang Ukraina Dieliminasi dalam Serangan Mematikan yang Dilakukan Pasukan Vladimir Putin di Nikolaev

"Di sini, di RIAT minggu ini kami mengumpulkan 67 kepala angkatan udara dan ruang angkasa. Ini adalah sekutu dan mitra kami."

“Kami berlatih dan bekerja dengan orang-orang ini hari demi hari dan itulah yang memberi kami keunggulan tempur, keunggulan pertempuran dogfighting ini.”

Rusia telah kehilangan banyak aset udara sejak awal perang, dengan 188 helikopter dan 217 pesawat sayap tetap, lapor Express.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler