Andalkan HIMARS, Tentara Ukraina Yakin Mampu Mengusir Pasukan Vladimir Putin dari Kherson pada Bulan September

27 Juli 2022, 20:09 WIB
Rekaman dramatis menunjukkan saat pasukan Ukraina meledakkan depot senjata di Kherson yang diduduki, Rusia.* /East2West/

ZONA PRIANGAN - Pejuang Kiev makin percaya diri di medan perang setelah mendapat pasokan senjata dari negara-negara NATO.

Militer Ukraina menargetkan pada Bulan September menguasai sepenuhnya wilayah Kherson yang saat ini sebagian masih diduduki Rusia.

Dengan senjata andalan howitzer dan HIMARS yang dipasok Amerika Serikat, tentara Ukraina melakukan serangan intensif di kantong-kantong prajurit Kremlin.

Baca Juga: Untuk Menandingi Rusia, Ilmuwan China Kembangkan Torpedo Drone Nuklir yang Bisa Menghancurkan Samudra Pasifik

Gempuran HIMARS yang dilakukan tentara Ukraina kini makin dirasakan prajurit Moskow yang masih bertahan di Kherson.

Bagaimana pun, HIMARS telah menghancurkan sejumlah depot amunisi Rusia dan menewaskan sejumlah prajurit Vladimir Putin.

Di saat yang sama, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terus berharap bantuan senjata dari NATO untuk menambah daya gempur pejuang Kiev.

Baca Juga: Tentara Bayaran Grup Wagner Pukul Mundur Pejuang Kiev, Kini Menguasai Pembangkit Listrik Vuhlehirska Donetsk

Bantuan yang dikirim dari barat telah menjadi “titik balik” bagi pasukan Ukraina dalam membela kedaulatan dan rakyat negara mereka.

Sementara kubu Rusia mengklaim telah menabrak kapal perang Ukraina dan persediaan rudal anti-kapal.

Namun klaim tersebut disanggah Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris yang menyebut di lokasi ledakan tidak ada objek militer.

Baca Juga: Negara NATO Ramai-ramai Siapkan HIMARS, dari Wilayah Baltik Bisa Menghancurkan St Petersburg dan Moskow

Dikutip The Sun, Kemenhan Inggris mengatakan: “Pada 24 Juli 2022, rudal jelajah Rusia menghantam sisi dermaga di Pelabuhan Odessa Ukraina."

“Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menabrak kapal perang Ukraina dan gudang rudal anti-kapal. Padahal tidak ada indikasi bahwa target tersebut berada di lokasi yang terkena rudal."

“Rusia hampir pasti menganggap rudal anti-kapal sebagai ancaman utama yang membatasi efektivitas Armada Laut Hitam mereka,” ungkap Kemenhan Inggris.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler