ZONA PRIANGAN - Militer Ukraina memperingatkan pasukan Vladimir Putin segera mundur atau akan dimusnahkan dari wilayah Kherson.
Tentara Ukraina sudah mengarahkan HIMARS pasokan Amerika Serikat ke wilayah Kherson. Serangan awal, sudah melemahkan struktur Jembatan Antonovsky.
Ancaman pejuang Kiev menyebutkan, selagi Jembatan Antonovsky masih digunakan, lebih prajurit Kremlin mundur dari Kherson.
Sebab, jika Jembatan Antonovsky benar-benar hancur, maka pasukan Moskow harus belajar berenang melintas Sungai Dnipro agar terhindar dari kematian akibat serbuah tentara Ukraina.
Militer Ukraina mengatakan, ledakan awal di Jembatan Antonovsky cuma sebagai pembuka serangan besar-besaran nanti.
Kherson kemungkinan akan menjadi lokasi pertempuran kunci berikutnya karena pertempuran di wilayah Donbass melambat, lapor Express.
Jembatan sepanjang 1.000 meter telah digunakan oleh pasukan Rusia untuk memasok senjata ke Kota Kherson yang diduduki.
Namun, jembatan itu telah mendapat pengeboman sehingga sulit digunakan, menurut seorang pejabat Barat setelah serangan HIMARS itu.
Akibatnya akan lebih sulit bagi Moskow untuk memindahkan baju besi berat ke Kherson atau memindahkan pasukannya dengan pengangkut personel.
Baca Juga: Serangan Pasukan Vladimir Putin Menghancurkan 100 Roket HIMARS dan Menewaskan 120 Tentara Ukraina
Pejabat Barat mengatakan kepada The Daily Telegraph bahwa serangan balasan Ukraina "mengumpulkan kecepatan" dan jembatan akan menjadi target utama.
Mereka berkata: "Serangan balasan Kherson Ukraina sekarang semakin cepat."
"Seperti halnya banyak perang, satu bagian utama dari kampanye ini adalah perlombaan untuk merebut dan menghancurkan jembatan."
Kementerian Pertahanan Ukraina memperingatkan penjajah Rusia di Kherson untuk mundur atau dimusnahkan dalam sebuah posting di Twitter, mengklarifikasi "pilihan ada di tangan mereka".
Mikhailo Podolyak, seorang penasihat Presiden Volodymyr Zelensky, menulis di Twitter bahwa pasukan Rusia mungkin harus "berenang" untuk menghindari kemarahan pasukan Kiev.
Dia berkata: "Penghuni harus belajar berenang melintasi Sungai Dnipro.
"Atau (mereka) harus meninggalkan Kherson selagi masih memungkinkan."
"Mungkin tidak ada peringatan ketiga," tegasnya.***