ZONA PRIANGAN - China bakal dibantai kalau berani melakukan invasi ke Taiwan, demikian rangkuman pendapata dari sejumlah pakar militer.
Menurut pakar militer, walau negara besar, China dianggap tidak banyak memiliki pengalaman perang. Kekuatan besar bisa tidak berarti apa-apa.
Perang terakhir yang dijalani militer China yakni melawan Vietnam terkait sengketa perbatasan. Itu juga tidak dibilang sukses.
Bonnie Glaser dari German Marshall Fund Amerika Serikat mengatakan kepada CNN bahwa, dalam pertempuran 1979, China benar-benar mengalami pendarahan, itu operasi yang gagal.
Dia menambahkan: "Jadi militer China hari ini tidak diuji dalam pertempuran, dan bisa menderita kerugian besar, jika memang menyerang Taiwan."
Sementara itu, Phillips O'Brien, profesor studi strategis di Universitas St. Andrews di Skotlandia, membuat pernyataan yang mengejutkan.
Dia berkata: "Pemikiran tentang China yang menyerang Taiwan, itu adalah pembantaian bagi angkatan laut China."
Mr O'Brien berpendapat bahwa investasi Taiwan dalam rudal anti-kapal yang murah tapi efektif akan membuat sulit pasukan Komunis menembus Taipei.
Dia melanjutkan: "Taiwan memproduksi barang-barang ini secara massal. Dan mereka kecil, tidak seperti (China) dapat mengeluarkan semuanya."
Baca Juga: Konflik Taiwan Memanas, Rusia Siap Membantu China Menghadapi Perang Melawan Amerika Serikat
"Yang murah adalah rudal permukaan-ke-kapal, yang mahal adalah kapal."
Dikutip Express, Thomas Shugart, mantan kapten kapal selam Angkatan Laut AS, juga setuju bahwa China akan mengambil banyak tembakan.
Tapi dia mengatakan keuntungan numerik besar China mungkin terlalu banyak untuk Taiwan, selama Beijing bersedia kehilangan banyak kapal.
Baca Juga: Ini yang Membuat Amerika Serikat Melindungi Taiwan, Invasi Gaya D-Day Disiapkan oleh China
Shugart menambahkan: "Akan ada ratusan bahkan ribuan kapal (Cina) di sana untuk menyerap rudal (Taiwan) itu."
Howard Ullman, mantan perwira Angkatan Laut AS, menulis artikel tentang masalah yang sama untuk Dewan Atlantik pada bulan Februari.
Dia berkata: "Dengan kekuatan pertahanan potensial 450.000 orang Taiwan hari ini, China akan membutuhkan lebih dari 1,2 juta tentara (dari total kekuatan aktif lebih dari 2 juta) yang harus diangkut dalam ribuan kapal."
Shugart menyimpulkan bahwa China "hanya kekurangan kemampuan dan kapasitas militer untuk meluncurkan invasi amfibi skala penuh ke Taiwan di masa mendatang."
Invasi apa pun tidak hanya ditentukan oleh pertempuran di laut, karena pertarungan di udara juga penting.***