ZONA PRIANGAN - Pejabat pertahanan AS memperingatkan tentara Komunis China akan menyerbu pantai Taiwan dalam 18 bulan ke depan.
Sumber intelijen AS memperkirakan, invasi China bisa terjadi setelah pertemuan Kongres Nasional Partai Komunis China (PKC) atau setelah pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada 2024.
Serangan Tentara Merah ke Taiwan kemungkinan besar melalui manuver amfibi, jika dengan cara politik menemui kegagalan.
Salah satu pejabat intelijen mengatakan kepada Fox News: "Kami selalu menyadari bahwa China memiliki rencana serangan amfibi dan invasi militer ke Taiwan."
"Jika mereka tidak berhasil menyatukan kembali secara politik, maka mereka akan melakukannya dengan paksa," ujarnya.
Dia mengatakan intelijen "tidak terbatas" menunjuk ke jendela dalam waktu 18 bulan ke depan.
Tahun lalu, mantan komandan pasukan AS di Indo-Pasifik Laksamana Philip Davison memperkirakan waktu enam tahun untuk invasi.
"Jendela sekarang antara Kongres Partai dan pemilihan presiden AS berikutnya," kata sumber terpisah dari pemerintahan Donald Trump.
Alih-alih 2027, pejabat itu berpikir invasi China akan terjadi sebelum Januari 2025.
Baca Juga: Konflik Taiwan Memanas, Rusia Siap Membantu China Menghadapi Perang Melawan Amerika Serikat
Banyak analis percaya situasi domestik masing-masing negara adidaya saingan kemungkinan akan menentukan kapan tanggal invasi akan jatuh.
Presiden China Xi Jinping berencana untuk menyapu bersih masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis China pada bulan November.
Di sisi lain, tidak diragukan lagi akan ada gejolak politik di AS karena penduduk baru Gedung Putih dipilih pada tahun 2024, tulis Mirror.
Baca Juga: Ini yang Membuat Amerika Serikat Melindungi Taiwan, Invasi Gaya D-Day Disiapkan oleh China
Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan kepada Fox bahwa AS "siap untuk mengelola apa yang dipilih Beijing untuk dilakukan".
Mereka menambahkan: "Kami tidak akan terlibat dalam pertikaian pedang, dan kami tidak ingin meningkatkannya."
"Pada saat yang sama, kami akan tetap teguh dan tegas. Kami tidak akan terhalang untuk beroperasi di laut dan langit Pasifik Barat seperti yang telah kami lakukan selama beberapa dekade."
Baca Juga: Militer Taiwan Tembak Sepasang Drone China yang Berupaya Menyerang Pulau Kinmen dan Pulau Matsu
Mereka mengatakan AS akan terus mendukung Taiwan, berkomunikasi dengan sekutunya di Laut China Selatan, dan mempertahankan jalur komunikasi terbuka di Beijing.***