ZONA PRIANGAN - Kelangkaan pupuk yang diprediksi PBB bisa terjadi dengan cepat ketika pabrik kimia banyak yang hancur akibat perang Rusia-Ukraina.
Laporan terbaru, pabrik pupuk Stirol di Donetsk meledak dan terbakar akibat serangan roket Ukraina. Tapi tidak dilaporkan adanya korban jiwa.
"Akibat serangan roket Ukraina, pabrik sempat terbakar dan menghentikan produksi," kata Direktur Stirol, Vasily Agarkov kepada media lokal.
Baca Juga: Tahun 2023 Dunia Terancam Kelaparan, Akibat Perang Rusia-Ukraina Memicu Kelangkaan Pupuk
Menurut Vasily Agarkov, layanan darurat dipanggil untuk mengendalikan api tidak meluas. Dalam waktu dua jam api berhasil dipadamkan.
Agarkov mengatakan bahwa sekitar 40 bom cluster tersebar di dalam pabrik, tetapi tidak ada risiko pelepasan bahan kimia. Tidak ada laporan korban jiwa.
Pabrik pupuk Stirol berada di Kota Gorlovka dan penghasil pupuk mineral terbesar di Eropa. Jika pabrik tersebut meledak, bisa memicu kelangkaan pupuk dunia.
"Pabrik pupuk Stirol dihantam pada Kamis sore oleh dua rudal dari sistem roket peluncuran ganda (MLRS) Ukraina Uragan," kata Walikota Gorlovka Ivan Prikhodko di Telegram yang dikutip rt.com.
Roket-roket itu diduga sarat dengan amunisi tandan, yang meledak dan memicu kebakaran di gardu listrik di dalam pabrik Stirol dan di atap pabrik Transammiak di dekatnya.
Layanan darurat Republik Rakyat Donetsk (DPR) mengatakan mereka menerima panggilan kebakaran tak lama setelah pukul 6 sore waktu setempat, dan petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu hingga 7:45 untuk melokalisir api.
Baca Juga: Selain Air Bekas Cucian Beras, 8 Benda Ini Jangan Dibuang Karena Bisa Jadi Pupuk untuk Tanaman
Ini adalah serangan artileri kedua terhadap Stirol bulan ini. Pada 12 Agustus, penembakan Ukraina, seperti yang diklaim oleh pejabat Donetsk, juga menyebabkan kebakaran di pabrik, menghantam gudang bahan bangunan.
Gorlovka terletak di timur laut kota Donetsk, dengan pertempuran sengit saat ini terjadi di utara dan barat kota antara pasukan Vladimir Putin dan DPR di satu sisi, dan pasukan Ukraina di sisi lain.
Sebelum konflik, Stirol pernah menjadi salah satu produsen pupuk mineral terbesar di Eropa, menyumbang 3% dari ekspor global amonia dan senyawa terkait.***