USV Omega Bay Ukraina Menyusup ke Pangkalan Angkatan Laut Rusia, Diduga Akan Menyerang Krimea

23 September 2022, 16:08 WIB
Sebuah drone Angkatan Laut Ukraina yang dicurigai telah terdampar di Pantai Krimea.* /Twitter /RUSSIAN MINISTRY OF DEFENCE

ZONA PRIANGAN - Militer Ukraina serius merencanakan penyerangan terhadap Krimea. Itu menyusul ditemukannya Uncrewed surface vessel (USV/drone/kapal laut tak berawak) di Pantai Krimea.

Pasukan Vladimir Putin makin khawatir, serangan balasan pejuang Kiev makin meluas. Sebelumnya para pejabat Rusia sudah mengemasi barang-barang dan meninggalkan Krimea untuk kembali ke Moskow.

Militer Rusia yang menemukan USV Ukraina curiga pihak Kiev sedang mengumpulkan data intelijen di pangkalan Angkatan Laut di Sevastopol.

Baca Juga: Tentara Ukraina Mengejek, 8 September Adalah Hari Terakhir Pasukan Vladimir Putin Kabur dari Izyum

Ukraina sempat membuat repot Armada Laut Hitam Rusia dengan menciptakan beberapa ledakan lewat serangan drone Kamikaze.

Naval News melaporkan bahwa USV Omega Bay berada tepat di luar pintu masuk pelabuhan dan berada di area yang digunakan oleh Angkatan Laut Rusia. Ini adalah sekitar 150 mil laut dari pantai yang dikendalikan Ukraina.

Awal pekan ini, badan intelijen pertahanan Inggris mengatakan langkah itu “sangat mungkin karena perubahan baru-baru ini dalam tingkat ancaman keamanan lokal dalam menghadapi peningkatan kemampuan serangan jarak jauh Ukraina”.

Baca Juga: 1.300 Pria Rusia Ditangkap Karena Menolak Wajib Militer yang Akan Dikirim Perang ke Ukraina

Pakar pertahanan menilai ini menjadi referensi untuk artileri jarak jauh dan sistem rudal Ukraina. Pandangan itu dapat diubah mengingat kapal yang sebelumnya tidak terlihat.

Uncrewed surface vessel (USV) diperkirakan seukuran kayak dan ditenagai oleh satu motor inboard dengan sistem propulsi waterjet yang dapat dikendalikan.

Kamera yang dipasang di tiang kemungkinan dapat beroperasi siang dan malam. Sebuah panel tetap di belakang tiang dianggap sebagai antena datar, untuk komunikasi dan navigasi.

Baca Juga: Trend Baru, Pria Rusia Ternyata Memilih Janda dengan Banyak Anak untuk Dinikahi, Ini Gegara Vladimir Putin

Ada dua sensor yang menghadap ke depan di haluan USV, yang bisa menjadi mekanisme pemicu untuk perangkat peledak yang terletak di drone.

Berbagai perangkat elektronik menunjukkan bahwa pesawat itu akan mampu merekam kapal permukaan dan kapal selam Rusia, memberikan lokasi yang akurat untuk serangan rudal berikutnya.

Dengan profil rendah seperti itu, kemungkinan USV akan sangat sulit untuk diidentifikasi oleh sistem radar Rusia di perairan terbuka.

Baca Juga: Kalah Perang Rusia Kekurangan Tentara, Wajib Militer Kabur ke Kazakhstan, Georgia, Mongolia, dan Kirgistan

Kegagalan mekanis atau hilangnya komunikasi dapat menyebabkannya kandas di dekat pangkalan angkatan laut.

Menurut laporan lokal, perangkat itu ditarik ke laut dan dihancurkan. Media lokal melaporkan "Ledakan di Sevastopol adalah penghancuran drone mengambang."

Gubernur Mikhail Razvozhaev dikutip mengatakan (diterjemahkan): “Bagian dari kendaraan tak berawak ditemukan, yang diperiksa oleh para ahli."

“Setelah survei selesai, peralatan ini dihancurkan di laut oleh ledakan. Tidak ada yang terluka,” tuturnya yang dikutip Express***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler