Pasukan Vladimir Putin Mundur dari Kherson Karena Takut Tentara Ukraina Akan Meledakkan PLTA Kakhovka

10 November 2022, 22:09 WIB
Jalan dan jembatan rel melintasi bendungan telah menjadi sasaran artileri Ukraina.* /Planet/

ZONA PRIANGAN - Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi penarikan pasukan Vladimir Putin dari Kherson.

Namun, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu menerima laporan Jenderal Sergey Surovikin yang mengatakan pasukan Moskow sudah kesulitan menerima pasokan logistik di Kherson.

Uniknya, outlet media pemerintah Rusia diperintahkan untuk melaporkan bahwa tentara Ukraina yang maju berencana untuk meledakkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kakhovka di Sungai Dnieper.

Baca Juga: Ramzan Kadyrov Mengejutkan Dukung Pasukan Vladimir Putin Mundur dari Kherson, Ternyata Ini Alasannya

Jika PLTA Kakhovka meledak maka akan membanjiri pemukiman dan posisi pasukan Kremlin, dan mengklaim tentara Ukraina tidak akan ragu untuk meratakan kota dengan cara yang sama.

Para pendukung perang Rusia masih sulit menerima mundurnya pasukan Vladimir Putin karena itu menjadi kekalahan yang memalukan.

Namun demikian, mungkin sulit untuk meyakinkan suara-suara pro-perang bahwa "kehilangan" kota Kherson adalah sesuatu selain kekalahan.

Baca Juga: Tentara Asal Inggris, Grimmy yang Mendukung Ukraina Tewas Saat Mengusir Pasukan Vladimir Putin

“Sedih dan frustasi, sayangnya, mundur dari Kherson ke tepi kiri Sungai Dnieper telah menjadi kenyataan,” saluran Telegram populer Rybar mengatakan kepada lebih dari jutaan pembacanya.

“Kami tidak tahu bagaimana saluran federal akan menyajikan ini. Akankah mereka menutupi pil pahit dengan kata-kata yang menenangkan," tulisnya.

Rybar menambahkan: "Di mata penduduk, ini adalah kekalahan. Ya, yang lokal. Apakah itu membuatnya lebih mudah? Ini adalah hilangnya wilayah yang diakui Federasi Rusia sebagai miliknya.”

Baca Juga: HIMARS Ukraina Membunuh Pendeta Rusia, Kematian Mikhail Vasiliev Sudah Dikonfirmasi Gerejawi Moskow

Sementara saluran Telegram yang terkait dengan Grup Wagner, Gray Zone menulis: “Setidaknya selama dua hari ke depan, kita harus membaca, mendengarkan, dan menonton bagaimana pengkhianatan di sekitar Kherson."

"Mungkin akan ada yang dibenarkan dan dihaluskan, menyatakan bahwa tidak ada yang bisa dilakukan,” tambah Gray Zone yang dikutip Aljazeera.

“Mereka akan mengatakan bahwa musuh, terlepas dari kerugian yang mereka tanggung, yang jumlahnya ribuan, siap untuk menaklukkan Kherson. Mungkin hal lain akan dikatakan bahwa ini karena bantuan mereka dari Barat,” pungkas Gray Zone.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler