Akibat Pasukan Vladimir Putin Belum Menang di Ukraina, Rusia Hadapi Potensi Pemberontakan di Dalam Negeri

17 November 2022, 17:19 WIB
Pakar TV Rusia memperingatkan potensi pemberontakan akibat perang berkepanjangan di Ukraina.* /Russia1/

ZONA PRIANGAN - Perang yang berkepanjangan di Ukraina membuat Rusia terancam pemberontakan di dalam negeri sendiri.

Ancaman pemberontakan itu disampaikan seorang pakar militer Rusia di acara bincang-bincang yang disiarkan televisi milik pemerintah, Russia1.

Menurut pakar itu, akibat pasukan Vladimir Putin belum juga meraih kemenangan, potensi pemberontakan semakin kencang.

Baca Juga: Tanda-tanda Kekalahan Rusia Bermunculan, Sejumlah Jenderal Moskow Berguguran dan Ditangkap Pejuang Kiev

Bahkan, pakar itu membandingkan pemberontakan yang bakal terjadi mirip dengan gerakan revolusi 1917 yang menggulingkan Tzar.

Pakar itu mengatakan kepada sesama panelis di televisi pemerintah bahwa publik Rusia perlu bersiap untuk perang "panjang dan sulit" di Ukraina.

Dia memperingatkan bahwa selama Perang Dunia I pada tahun 1916, Tsar secara keliru mengira bahwa dukungan publik untuk konflik tersebut tidak ada habisnya.

Baca Juga: Komentar Lucu Warga Moskow, jika Ukraina Menyerang Rusia yang Tersisa Hanya Vladimir Putin di Bunkernya

Pakar berkata: "Pada bulan Agustus 1914, Nikolai Alexandrovich Romanov juga berpikir itu tidak ada habisnya. Dia pikir perang akan berakhir pada hari Natal."

"Semua orang berpikir begitu, tidak satu pun perang dunia yang dimulai sebagai perang dunia. Semua orang berpikir itu akan berakhir dengan cepat, menjelang Natal. Mereka akan berbaris di Paris, kami akan berbaris di Berlin," ujarnya.

Dia menambahkan: "Mereka sudah mempersiapkan masyarakat mereka untuk perang yang panjang."

Baca Juga: Serangan HIMARS Ukraina Menewaskan 12 Tentara Rusia dari Brigade Marinir ke-336 Armada Baltik

"Perang panjang yang sulit yang ingin mereka menangkan. Kita harus mulai mempersiapkan masyarakat kita untuk perang panjang yang sulit," ucapnya.

"Bukan untuk pawai kemenangan, bukan untuk kemenangan cepat tapi justru untuk perang panjang yang sulit," tegasnya yang dikutip Express.

"Perang panjang yang sulit yang ingin mereka menangkan. Kita harus mulai mempersiapkan masyarakat kita untuk perang panjang yang sulit," tambahnya.

Baca Juga: Perang Makin Panas, NATO Siapkan Serangan Balasan ke Rusia Setelah Rudal Moskow Meledak di Polandia

"Bukan untuk pawai kemenangan, bukan untuk kemenangan cepat tapi justru untuk perang panjang yang sulit," pungkas pakar itu.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler