Volodymyr Zelensky Tidak Merahasiakan Akan Menyerang Krimea, Rusia Kehilangan Setengah Wilayah yang Dicaplok

19 November 2022, 18:04 WIB
Citra satelit memperlihatkan Rusia membangun parit di Krimea dan Kherson pada bulan November.* /Planet Labs Inc/

ZONA PRIANGAN - Rusia telah kehilangan setengah wilayah yang direbutnya di awal invasi pada akhir Februari 2022.

Itu akibat dari serangan balasan tentara Ukraina yang berhasil. Kharkiv, Izyum, Lyman, dan terbaru Kherson dibebaskan pejuang Kiev.

Pasukan Vladimir Putin terpaksa ditarik mundur dari Kherson untuk menghindari pengepungan tentara Ukraina.

Baca Juga: Takut Serangan Ukraina Berlanjut ke Krimea, Pasukan Vladimir Putin Percepat Pembuatan Parit Pertahanan

Rusia pun terancam akah kehilangan Krimea yang dicaploknya 8 tahun yang lalu. Moskow telah memperkuat pertahanan Krimea dengan menggali parit di sepanjang perbatasan.

Ujung paling utara Krimea kira-kira berjarak 60 mil dari garis depan tentara Ukraina.

Jika Angkatan Bersenjata Ukraina mencapai titik itu, pertama kalinya Rusia ditantang untuk bertempur secara besar-besaran.

Baca Juga: Warga Ukraina Makin Menderita, Rudal Rusia Meledak di Fasilitas Produksi Gas, Terjadi Pemadaman Listrik

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak merahasiakan keinginan bangsanya untuk merebut kembali wilayah Krimea yang dianeksasi.

Pada sebuah acara di Singapura pada hari Kamis, Zelensky melalui tautan video dari Kiev, menyerukan “pembebasan seluruh wilayah kita”.

Meskipun mengakui bahwa serangan terhadap pasukan Rusia di selatan Sungai Dnipro akan “sulit”, dia mengatakan Krimea “bukan hanya sebuah negara di dalam negara, itu adalah bagian dari negara kita dan bagian dari kedaulatan Ukraina.

Baca Juga: Rudal Tipe X-55 Rusia Hancurkan Kiev, Pasukan Vladimir Putin Lakukan Simulasi Hulu Ledak Nuklir

“Oleh karena itu, memang de-okupasi Krimea dan Donbass akan mengakhiri perang. Gencatan senjata sederhana tidak akan berhasil. Kecuali kami membebaskan seluruh wilayah kami, kami tidak akan membawa perdamaian,” tegasnya.

Tetapi dengan mendekatnya musim dingin, membuat kemajuan medan perang tertatih-tatih, dan bentangan antara utara Krimea dan selatan Sungai Dnipro telah dibentengi dengan parit dan peralatan pertahanan Rusia.

Walau begitu Ukraina masih punya peluang berjuang untuk memanfaatkan kemampuan mereka untuk bergerak cepat.

Baca Juga: Akibat Pasukan Vladimir Putin Belum Menang di Ukraina, Rusia Hadapi Potensi Pemberontakan di Dalam Negeri

Pasukan khusus Ukraina telah menyeberangi sungai dari Kherson ke wilayah Rusia, tetapi Angkatan Bersenjata perlu membutuhkan waktu lebih lama untuk bergabung dengan mereka.

Meskipun demikian, pentingnya Krimea tidak dapat dilebih-lebihkan. Kota Sevastopol, di Laut Hitam, di wilayah yang dianeksasi adalah satu-satunya pelabuhan air hangat Rusia.

Hilangnya Krimea akan melibatkan hilangnya perdagangan vital karena Vladimir Putin akan dipaksa untuk sangat bergantung pada pelabuhan pengirimannya di Siberia, yang membeku selama kira-kira empat bulan dalam setahun.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler