Pasukan Vladimir Putin Tertekan dalam Cuaca yang Membeku, Perang Masih Terjadi di Bakhmut dan Maryinka

25 Desember 2022, 13:33 WIB
Orang-orang berlari melewati salju setelah serangan rudal di Ukraina barat. /Mirror

ZONA PRIANGAN - Tidak ada jaminan dalam cuaca yang membeku, perang Rusia-Ukraina akan berakhir. Perang Dunia Kedua di Korsun-Cherkasy membuktikan terjadi di musim dingin.

Demikian juga pada musim dingin tahun ini, pertempuran sengit masih terjadi di Bakhmut dan Maryinka. Bahkan sejumlah mayat tentara Grup Wagner Rusia dibiarkan begitu saja.

Selain jumlah korban tewas bertambah, pasukan Vladimir Putin menghadapi masalah persenjataan yang membeku dan sulit dioperasikan.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Balik Lagi Menyerang Kherson, Distrik Korabelnyi Mengalami Kerusakan Parah

Suhu di bawah nol, memungkinkan tentara Kremlin tewas tanpa tertembak karena kelaparan dan kedinginan. Pasokan makanan datang terlambat karena cuaca yang buruk.

Dengan tanah yang membeku, kondisi tentara Moskow akan tertekan, seorang ahli studi perang mengatakan suhu yang pahit akan membawa serangkaian masalah baru ke garis depan.

Dr Marina Miron berkata: “Kedua belah pihak telah menyaksikan basah dan dingin dalam beberapa bulan terakhir."

Baca Juga: Volodymyr Zelensky Nekat Kunjungi Kota Bakhmut, Penasaran Ingin Melihat Mayat Tentara Grup Wagner

“Dari sudut pandang militer, cuaca dingin ini pun menimbulkan masalah taktis dan operasional. Ini adalah periode antara beku dan basah. Jenis lingkungan ini lebih rumit,” ujarnya.

Dari perspektif militer, hawa dingin yang basah ini pun menimbulkan masalah taktis dan operasional," ucapnya yang dikutip Express.

Salah satu kerumitan itu adalah memastikan pasukan yang dimaksud tetap fit untuk bertempur. Artinya, pasukan harus diberi makan yang baik dan perlengkapan yang hangat.

Baca Juga: 300 Marinir Rusia Mati Seperti Lalat Akibat Strategi Perang yang Salah di Wilayah Pavlivka dan Ugledar

Tanpa pasokan makanan yang benar dan penghangat, prajurit bisa lebih dulu tewas sebelum memasuki medan perang.

Selain pasukan, cuaca yang lebih dingin juga akan berdampak pada perlengkapan yang digunakan tentara tersebut.

Miron berkomentar: “Akibat cuaca yang membeku mungkin akan merusak senjata perang. Air dapat menembus dan membekukan peralatan. Baterai akan kehilangan sejumlah besar kapasitasnya."

Baca Juga: Ukraina Minta Bantuan NATO, Hadapi Serangan Jutaan Prajurit Vladimir Putin dari Arah Belarus

“Amunisi mungkin basah dan membeku, dan seterusnya. Kedua belah pihak juga akan meningkatkan jejak logistik mereka karena mereka membutuhkan lebih banyak peralatan (pemanas, makanan, dll.) dan bahan bakar dalam kondisi cuaca dingin,” pungkasnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler