ZONA PRIANGAN - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia mengkonfirmasi jumlah prajurit Vladinmir Putin yang tewas terkeha rudal HIMARS Ukraina jadi 89 orang.
Sebelumnya Kremlin menyebut korban yang tewas di Makiivka, Donetsk cuma 63 tentara, sementara Kiev mengklaim telah membunuh 400 orang.
Insiden itu dikecam sejumlah tokoh ultra-nasionalis yang menyebut militer Rusia menerapkan taktik perang yang ceroboh.
Rudal HIMARS Ukraina yang dipasok Amerika Serikat menghantam bangunan sekolah yang dijadikan gudang amunisi. Dampak HIMARS semakin besar karena ledakan sekunder dari amunisi Rusia.
Fatalnya, gudang amunisi itu tidak jauh dari pangkalan militer Moskow yang dihuni ratusan tentara. Sehingga menimbulkan banyak korban jiwa.
Rusia menyalahkan kerugiannya pada tentara yang menggunakan ponsel, membantu Ukraina menemukan lokasi targetnya.
Baca Juga: Vladimir Putin Menambah Unit Militer Baru, Takut Tentara Ukraina Melanjutkan Serangan ke Krimea
Sekarang, seorang mantan perwira intelijen Rusia mengkritik militer Rusia karena kecerobohan taktik di lapangan.
Igor Girkin, seorang pendukung Putin yang memimpin separatis di Ukraina timur pada tahun 2014, mengatakan serangan Makiivka bukan kasus pertama.
"Ada juga banyak kasus seperti itu tahun lalu. Tapi para jenderal kami pada prinsipnya tidak bisa dilatih,” ujarnya yang dikutip Express.
Baca Juga: Pejuang Kiev Mulai Menyerang Krimea, Rusia Mengklaim Dua Drone Ukraina Ditembak Jatuh di Sevastopol
Hal yang sama disampaikan Kemenhan Inggris yang mengatakan, Rusia menggunakan "praktik tidak profesional" dan itulah mengapa pasukan Moskow menderita begitu banyak korban jiwa.
Pernyataannya yang memberatkan menjelaskan bagaimana Ukraina mampu membunuh apa yang dikatakan Kremlin adalah 89 tentara Rusia dalam serangan rudal.
Kemenhan Inggris mengatakan: “Pada tanggal 31 Desember 2022, Ukraina menyerang sebuah gedung sekolah di kota Makiivka yang dikuasai Rusia dekat kota Donetsk."
“Bangunan itu benar-benar hancur dan, seperti yang dikonfirmasi Kementerian Pertahanan Rusia, 89 personel Rusia tewas," ungkapnya.***