ZONA PRIANGAN - Presiden Rusia, Vladimir Putin akhirnya mengumumkan gencatan senjata. Itu dilakukan setelah invasi hampir satu tahun.
Pengumuman gencatan senjata itu berlaku 36 jam. Artinya pasukan Kremlin sekira satu setengah hari tidak akan melakukan serangan.
Seperti diketahui pasukan Moskow menyerbu Ukraina pada 24 Februari 2022. Sejak saat itu korban berjatuhan baik di pihak Rusia maupun Ukraina.
Baca Juga: Rusia Siapkan Serangan Balas Dendam Setelah Ukraina Menghancurkan Kota Makiivka dengan Rudal HIMARS
Belum jelas apa yang melatarbelakangi Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata, apakah untuk mengatur strategi baru.
Namun, pernyataan yang dibuat Pemimpin Kremlin menyebutkan gencatan senjata itu atas pertimbangan Yang Mulia Patriark Kirill.
Berikut bunyi pernyataan gencatan senjata yang dikeluarkan Presiden Rusia Vladimir Putin yang dikutip zonapriangan.com dari laman Express:
"Dengan mempertimbangkan seruan Yang Mulia Patriark Kirill, saya menginstruksikan Menteri Pertahanan Federasi Rusia untuk memperkenalkan dari pukul 12:00 pada 6 Januari hingga 24:00 pada 7 Januari gencatan senjata di sepanjang garis pertempuran."
"Tidak ada kontak senjata pihak-pihak di Ukraina. Itu erdasarkan fakta bahwa sejumlah besar warga yang mengaku Ortodoksi tinggal di daerah pertempuran."
"Kami meminta pihak Ukraina untuk mengumumkan gencatan senjata dan memberi mereka kesempatan untuk menghadiri kebaktian pada Malam Natal, sebagaimana serta pada Hari Kelahiran Kristus."
Sementara pihak Kiev belum mengonfirmasi permintaan gencatan senjata. Namun sering kali, kesepakatan gencatan senjata dilanggar pihak-pihak tertentu.***