Rekaman Serangan Terhadap Paul Pelosi Dirilis oleh Pihak Berwenang

28 Januari 2023, 21:48 WIB
Tangkapan layar dari video kamera badan polisi menunjukkan David DePape memegangi Paul Pelosi, suami Ketua DPR saat itu Nancy Pelosi, di rumah pasangan itu pada 28 Oktober 2022. /San Francisco District Attorney/Handout via REUTERS

ZONA PRIANGAN - Pihak berwenang San Francisco pada Jumat merilis rekaman video yang menunjukkan suami mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi, Paul Pelosi, dipukul dengan palu saat polisi bergegas masuk rumah mereka untuk menghentikan penyerangan itu.

Rekaman kamera yang digunakan polisi dari kekerasan 28 Oktober dirilis bertepatan dengan video pemantauan yang memperlihatkan terduga penyerang, David DePape, 42, merusak jendela kaca untuk masuk rumah pasangan itu di San Francisco.

Di video tersebut juga memperlihatkan panggilan 911 dari Paul Pelosi yang ketekan, yang bicara dengan operator dengan DePape di sebelahnya.

Baca Juga: Perang Ukraina: Pertempuran Memanas di Timur dan Utara setelah Serangan Tank

Dalam rekaman kamera, dua petugas polisi mengetok pintu rumah Pelosis. Saat dibuka, Pelosi dan DePape kelihatan sama menggenggam palu besar.

DePape memberitahu petugas polisi, "Semua baik-baik saja," dan petugas itu memberikan instruksi agar ia meletakkan palunya di tanah.

DePape kemudian memukulkan palunya kepada Pelosi, yang tengah tertidur, saat sebelum memukulnya dengan pukulan overhand yang kuat. Kedua petugas itu selanjutnya masuk ke dalam - satu diantaranya meneriakkan umpatan - tangani DePape, dan memanggil bantuan dan petugas medis.

Baca Juga: Legiun Kebebasan Rusia Bantu Ukraina Melawan Grup Wagner di Bakhmut, Siap Hancurkan Rezim Vladimir Putin

Pelosi yang terkapar tidak bergerak, terlihat di bawah tubuh DePape yang ditangkap petugas.

Wakil Pembela Umum San Francisco Adam Lipson, yang sebagai wakil DePape, menyebutkan pengungkapan bukti sebagai "kekeliruan yang menakutkan".

Dalam sebuah pengakuan, ia berbicara: "Rekaman itu memprovokasi dan bisa memberikan teori yang tidak berdasarkan mengenai kasus ini, dan kami benar-benar sedih dengan kekuatan DePape untuk memperoleh pengadilan yang adil".

Baca Juga: Terjebak di Medan Berlumpur, 10 Prajurit Vladimir Putin Minta Dijemput Pasukan Khusus Ukraina

DePape dituduh atas dakwaan percobaan penculikan dan penyerangan federal. Diakuinya tidak bersalah atas dakwaan percobaan pembunuhan, serangan dengan senjata mematikan, pencurian, penghinaan pada orangtua, pemenjaraan palsu dan mengancam pejabat publik.

Sebetulnya penyerang telah mencari Nancy Pelosi dan ingin menunggunya pulang ke rumah, kata Paul Pelosi.

Serangan itu mengejutkan Washington dan mengupdate kekhawatiran mengenai lunturnya kesopanan dan meningkatnya kekerasan politik.

Baca Juga: Perang Nyata NATO Lawan Rusia Terjadi, Amerika Serikat Kirim Puluhan Tank Tempur M1 Abrams, Moskow Marah

Itu menyorot kinerja Polisi Capitol AS (USCP), yang bekerja membuat perlindungan Kongres dan perwakilan yang bekerja didalamnya.

"Rasa Bersalah Survivor"
Saat wawancara 17 November dengan wartawan sesudah ia mengumumkan tidak akan mencalonkan diri kembali untuk status kepimpinan Demokrat, Pelosi memvisualisasikan parahnya cedera suaminya dan "dampak traumatis" dari intrusi itu.

"Bila ia jatuh atau tergelincir di atas es pada suatu kecelakaan dan kepalanya terbentur, itu akan menakutkan," kata Pelosi, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Baca Juga: Ngeri, Chekan dan Tank T-14 Rusia Akan Berhadapan dengan Challenger 2 dan Leopard 2 Pasokan dari NATO

"Tetapi untuk serangnya karena mereka mencariku itu betul-betul - sebutlah saja itu kekeliruan orang yang selamat atau sejenisnya. Tetapi dampak traumatis kepadanya, ini terjadi di dalam rumah kami, di dalam rumah kami, di TKP," tambahnya.

Sesudah serangan itu, Pelosi jalani operasi darurat untuk luka-lukanya, termasuk tengkorak yang retak. Ia keluar dari rumah sakit beberapa hari kemudian tapi mengalami proses pemulihan yang panjang.

Sementara banyak politikus mengutuk serangan di San Francisco, beberapa Republikan menyepelekan kejadian itu, yang melahirkan beberapa teori konspirasi online yang tidak berdasar.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Siapkan Chekan untuk Serangan Besar-besaran, Didukung Tentara Grup Wagner

Selama panggilan 911 yang berlangsung kurang dari tiga menit, Paul Pelosi nampaknya mengkomunikasikan penderitaannya secara tidak langsung supaya tidak memprovokasi DePape.

Pada satu titik, ia menanyakan adakah petugas dari Polisi Capitol AS yang ada di dekatnya. Juru bicara Pelosi tidak ada di San Francisco pada waktu itu.

Selesai mengatakan, "Saya punya masalah, tetapi ia (DePape) menganggap semuanya baik-baik saja," petugas operator menjelaskan ia harus menghubungi kembali bila dibutuhkan.

Baca Juga: Bocil Asal Bangladesh Ini Bermain Petak Umpet di Peti Kemas, Selama 6 Hari Terkurung dan Muncul di Malaysia

Waktu itu Pelosi menjawab: "Tidak, tidak, tidak, pria ini barusan masuk rumah, dan ia ingin menunggu istri saya pulang".

Ia memberitahu operator jika ia tidak mengenali DePape, walau DePape mengenali dia sebagai "teman".

Mendekati akhir panggilan, Pelosi berbicara: "Ia ingin saya menutup telepon. Oke?".***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler