Terungkap, Misteri Kapal Hantu Penuh Mayat Terdampar di Jepang

31 Juli 2020, 04:45 WIB
Ilustrasi kapal hantu. Terungkap, Misteri Kapal Hantu Penuh Mayat Terdampar di Jepang. /PIXABAY/Cocoparisienne

ZONA PRIANGAN – Misteri seputar ‘kapal hantu’ Korea Utara penuh mayat yang terdampar di perairan Jepang kini akhirnya terpecahkan.

Selama bertahun-tahun, pantai utara Jepang telah menjadi situs fenomena yang cukup mengganggu, dengan perahu nelayan bobrok tiba dari jarak lebih dari 1.000 km dari tempat asalnya.

Pada tahun 2017 lebih dari 100 perahu rusak telah mendarat, berisi total 35 mayat.

Baca Juga: Jangan Mengaku Penggemar Cilok kalau Belum Coba Cilok Berbahan Baku Aci Kawung

Tahun sebelumnya ada 66 perahu terdampar tanpa diketahui penyebabnya.

Beberapa orang berspekulasi penyebabnya adalah terjadinya cuaca buruk saat itu.

Namun sebuah studi yang dilakukan Global Fishing Watch dan dipublikasikan baru-baru ini di jurnal Science Advances telah mampu membuka titik terang masalah ini.

Baca Juga: Santri Pesantren Nurul Iman Rajin Ibadah, Masih Butuh Alquran dan Sarana Belajar

Para peneliti menggunakan teknologi satelit untuk menganalisis lalu lintas laut di timur laut Asia pada 2017 dan 2018, dan menemukan ratusan “armada nelayan gelap”, diyakini dari China, telah beroperasi di perairan Korea Utara, dan jelas ini ilegal.

Ini berarti telah membuat perahu-perahu Korea Utara menghindar dan memaksa mereka pergi secara keliru ke perairan Rusia dan Jepang, tanpa perlengkapan yang memadai untuk perjalanan yang sangat panjang.

Untuk orang luar, yang kepergok mencari ikan di perairan pantai Korea Utara atau melakukan perdagangan ikan di sana, secara internasional melawan hukum.

Baca Juga: Angka 6,9 Jadi Spesial bagi Aries Susanti Rahayu

Tetapi tidak ada rintangan yang berarti bagi kapal besar yang nakal ini, menurut laporan yang dikutip Mirror.co.uk, belum lama ini.

Jaeyoon Park, seorang ilmuwan data senior di Global Fishing Watch mengatakan: "Ini adalah kasus besar dari penangkapan ikan secara ilegal dan jahat mengoperasikan kapal dari sebuah negara di perairan negara lain.”

Ilmuwan lain, Jungsam Lee, mengatakan keputusan kapal-kapal Korea Utara untuk mencoba mencari keberuntungan di perairan asing yang jauh, terbukti menjadi bencana bagi kebanyakan nelayan.

Baca Juga: Seorang Anak Dilaporkan Tenggelam di Sungai Ciwaringin Kabupaten Cirebon

"Ini terlalu berbahaya untuk mereka bekerja di perairan saat ada kapal pukat China,” ia menjelaskan.

"Inilah mengapa mereka didorong bekerja di perairan Rusia dan Jepang dan ini penjelasan mengapa beberapa kapal rusak Korea Utara terdampar di pantai-pantai Jepang.”***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler