Swedia, Norwegia, Finlandia dan Denmark akan Membuat Pertahanan Udara Bersama untuk Menangkal Ancaman Rusia

25 Maret 2023, 22:59 WIB
Pesawat tempur Saab JAS 39 Gripen milik Angkatan Udara Swedia lepas landas dalam latihan AFX 18 di pangkalan udara militer Amari, Estonia, 25 Mei 2018. /REUTERS/Ints Kalnins

ZONA PRIANGAN - Para komandan angkatan udara dari Swedia, Norwegia, Finlandia, dan Denmark mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah menandatangani surat pernyataan untuk menciptakan pertahanan udara Nordik terpadu yang bertujuan untuk melawan ancaman yang meningkat dari Rusia.

Tujuannya adalah untuk dapat beroperasi bersama berdasarkan cara-cara operasi yang sudah dikenal di bawah NATO, demikian menurut pernyataan dari angkatan bersenjata keempat negara tersebut.

Langkah untuk mengintegrasikan angkatan udara ini dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari tahun lalu, demikian ungkap komandan angkatan udara Denmark, Mayor Jenderal Jan Dam, kepada Reuters.

Baca Juga: Ukraina Fokus Mengembangkan Drone Udara Jarak Jauh Setelah Permintaan Rudal Jarak Jauh Ditolak oleh Barat

"Armada gabungan kami dapat dibandingkan dengan sebuah negara besar di Eropa," kata Dam, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Norwegia memiliki 57 jet tempur F-16 dan 37 jet tempur F-35 dengan 15 jet tempur F-35 yang sedang dipesan. Finlandia memiliki 62 jet tempur F/A-18 Hornet dan 64 jet tempur F-35 yang sedang dipesan.

Sementara Denmark memiliki 58 jet tempur F-16 dan 27 jet tempur F-35 yang sedang dipesan. Swedia memiliki lebih dari 90 jet Gripens.

Baca Juga: Rheinmetall: Tank Leopard Jerman yang Telah Selesai Diperbaiki akan Dikirim ke Ukraina Paling Cepat pada 2024

Tidak jelas berapa banyak dari pesawat-pesawat itu yang beroperasi.

Penandatanganan di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman pekan lalu dihadiri oleh Kepala Komando Udara NATO, Jenderal James Hecker, yang juga mengawasi Angkatan Udara AS di wilayah tersebut.

Swedia dan Finlandia telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan aliansi militer trans-Atlantik tahun lalu. Namun prosesnya terhambat oleh Turki, yang bersama Hungaria belum meratifikasi keanggotaan.

Baca Juga: Kyiv Berharap Mendapat Bantuan Pasokan Tank Tempur dan Kendaraan Tempur Infanteri dari Barat

Para komandan angkatan udara Nordik pertama kali membahas kerja sama yang lebih erat pada pertemuan pada bulan November di Swedia.

"Kami ingin melihat apakah kami dapat mengintegrasikan pengawasan wilayah udara kami lebih lanjut, sehingga kami dapat menggunakan data radar dari sistem pengawasan masing-masing dan menggunakannya secara kolektif," kata Dam.

"Kami tidak melakukan hal itu hari ini".***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler