AS Berikan Dukungan Militer Lebih untuk Ukraina, Konflik dengan Rusia Masih Berlanjut

5 April 2023, 15:48 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengunjungi desa Yahidne, tempat ratusan penduduk setempat menghabiskan satu bulan di ruang bawah tanah sekolah selama serangan Rusia ke wilayah Chernihiv, pada peringatan pertama pembebasannya, di Yahidne, wilayah Chernihiv, Ukraina, 3 April 2023. /REUTERS/Alina Yarysh

ZONA PRIANGAN - Dalam upaya untuk membantu Ukraina menghadapi serangan Rusia yang terus berlangsung, Amerika Serikat baru-baru ini mengumumkan paket bantuan senjata dan peralatan militer senilai 2,6 miliar dolar.

Bantuan tersebut mencakup tiga radar pengawasan udara, roket antitank, dan truk tangki bahan bakar. Ini merupakan bantuan militer yang telah ke-35 yang diberikan oleh Amerika Serikat sejak invasi Rusia terhadap Ukraina dimulai.

Pada saat yang sama, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy melakukan kunjungan resmi ke Polandia, yang merupakan sekutu dekat Ukraina.

Baca Juga: Insiden Bentrokan di Masjid Al-Aqsa: Israel Berencana Mengendalikan Kekuasaan atau Hanya Kebetulan?

Polandia telah memberikan perlindungan dan persenjataan penting bagi pemerintah Kyiv serta menampung jutaan pengungsi Ukraina.

Zelenskiy akan bertemu dengan Presiden Andrzej Duda dan Perdana Menteri Mateusz Morawiecki, serta berbicara dengan para pengungsi Ukraina.

Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron dijadwalkan melakukan kunjungan ke Cina setelah ia dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sepakat untuk mencoba mempercepat akhir dari serangan Rusia terhadap Ukraina yang telah berlangsung selama dua tahun. Kedua negara berharap dapat melibatkan Beijing dalam upaya ini.

Baca Juga: Pembunuhan Blogger Perang di St. Petersburg: Kasus Terbaru Konflik Rusia-Ukraina

Kedua belah pihak terus mempertahankan kekuasaan atas Bakhmut, sebuah kota pertambangan dan pusat transportasi di ujung provinsi Donetsk yang sebagian besar berada di bawah kendali Rusia.

Banyak bangunan di kota ini hancur setelah bulan-bulan pertempuran sengit. Rusia mengklaim telah merebut pusat kota tersebut akhir pekan lalu, namun Kyiv menolak klaim tersebut.

Komandan militer Ukraina telah menekankan pentingnya mempertahankan Bakhmut dan kota-kota lain serta mengakibatkan kerugian bagi pihak Rusia sebelum melancarkan serangan balik yang diantisipasi.

Baca Juga: Menteri Olahraga Ukraina: Akibat Perang 262 Atlet Ukraina Tewas dan Hancurkan 363 Fasilitas Olahraga

Di sekitar Bakhmut, tentara Ukraina terus bertahan untuk menangkis setiap serangan Rusia dengan melumpuhkan lebih dari 20 serangan dalam 24 jam terakhir.

Sementara itu, Moskow menuduh Amerika Serikat ingin memperpanjang konflik ini selama mungkin. Di lain tempat, Belarus yang merupakan salah satu sekutu terkuat Putin, akan melakukan pertemuan dengan Putin di Moskow.

Belarus digunakan sebagai landasan untuk invasi Rusia terhadap Ukraina pada bulan Februari tahun lalu. Putin mengumumkan bulan lalu bahwa Rusia akan menempatkan senjata nuklir taktis di Belarus.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler