ZONA PRIANGAN - Vladimir Putin akan mengerahkan pasukan lintas udara untuk menyerang Ukraina, setelah sembilan bulan mengalami kegagalan di garis depan.
Pasukan lintas udara Rusia tersebut akan dipersenjatai rudal termobarik TOS-1A atau senjata "penyembur api berat".
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Inggris melaporkan, dalam posisi ini Ukraina bakal mendapat ancaman lebih serius karena Rusia akan menyerang lebih intensif.
Dalam serangkaian tweet, Kemenhan Inggris mengatakan bahwa media Rusia telah melaporkan transfer "sistem roket peluncuran ganda termobarik" ke pasukan lintas udara Vladimir Putin.
Ini terjadi setelah seorang pejabat militer Ukraina mengklaim para prajurit Kremlin gagal untuk “maju dengan serius di mana pun” di garis depan.
Tweet Kemenhan Inggris mengatakan: “Pada 3 April 2023, media Rusia melaporkan transfer sistem roket peluncuran ganda termobarik TOS-1A ke pasukan lintas udara Rusia (VDV)."
Baca Juga: Perang Brutal 45 Menit, Pasukan Khusus Rusia Bakar Markas Legiun Asing Ukraina di Tepi Sungai Dnipro
“TOS-1A yang sangat destruktif, yang dirancang Rusia sebagai 'penyembur api berat', biasanya dioperasikan oleh Pasukan Perlindungan Kimia, Biologis, dan Radiologis spesialis Rusia di Ukraina, dan sebelumnya tidak secara resmi dikaitkan dengan VDV."
“Transfer tersebut kemungkinan menunjukkan peran masa depan VDV dalam operasi ofensif di Ukraina. Ini kemungkinan bagian dari upaya untuk menyusun kembali VDV setelah menderita banyak korban dalam sembilan bulan pertama perang.”
Senjata termobarik adalah senjata yang menyedot oksigen dari ruang terbatas saat meledak menjadi bola api.
Baca Juga: Gunakan Rudal Javelin Tentara Ukraina Habisi Konvoi Tank Baja Vladimir Putin di Pertempuran Donetsk
Rudal TOS-1A bersifat termobarik dan dapat menghancurkan infrastruktur, tulis Express.
Bentuk sistem artileri ini dapat menyebabkan gelombang ledakan supersonik, cukup kuat untuk meruntuhkan bangunan.***