Stres dan Marah Akan Memperburuk Gagal Jantung

24 Agustus 2020, 20:01 WIB
Pasien yang dilaporkan sering marah dalam seminggu sebelum tes stres mental memiliki tekanan diastolik yang buruk.*/PHOTOGRAPHEE.EU /

ZONA PRIANGAN – Stres mental biasa terjadi pada pasien-pasien gagal jantung dalam kaitan dengan kompleksitas menangani penyakit ini, secara progresif bisa memperburuk fungsi, sering menjadi masalah medis, dan ujung-ujungnya harus dirawat di rumah sakit, menurut Kristie Harris dari Universitas Yale di New Haven, Amerika Serikat.

"Kami memiliki bukti bahwa pasien yang secara kronis mengalami peningkatan level stres akan lebih memperberat penyakitnya yang bisa mengurangi kualitas hidup dan meningkatkan risiko merugikan," kata Harris dalam sebuah rilis berita yang dikutip laman UPI.com, belum lama ini.

"Menjelaskan perilaku yang relevan dan rute fisiologi penting dalam era Covid-19 ketika pemicu stres gagal jantung mungkin bergabung dengan pemicu stres yang berhubungan dengan pandemi,” tambah Harris.

Baca Juga: Pemain Baru Barcelona ini Dinyatakan Positif Terkena Virus Corona

Studi terbaru telah dilakukan pada 24 pasien gagal jantung yang ditugasi mengisi kuesioner setiap hari dalam seminggu mengenai stres, marah, dan emosi negatif lainnya.

Selain kuesioner, juga diikuti dengan uji stres mental dimana pasien disuruh menyelesaikan soal-soal matematika dan menggambarkan pengalaman stres yang terjadi.

Echocardiogram kemudian menaksir fungsi jantung diastolik selama istirahat dan selama stres, fungsi diastolik adalah kemampuan jantung untuk rileks dan isi kembali di antara dua denyutan.

Baca Juga: Ini Dia, Viagra Bisa Meningkatkan Ketahanan Penderita Kanker Usus Besar

Dalam penyakit gagal jantung, kerusakan atau kelemahan jantung adalah tidak bisa memompa darah yang cukup yang dibutuhkan tubuh, sebuah kondisi yang bisa mengancam jiwa pasien.

Pasien yang melaporkan sering marah dalam seminggu sebelum uji stres mental, memiliki tekanan diastolik istirahat yang buruk, seperti ditemukan para peneliti dalam Journal of Cardiac Failure.

Baca Juga: Update Harga Sepeda Polygon, 24 Agustus 2020 Mulai dari MTB, BMX, hingga Sepeda Lipat

Menurut studi Matthew Burg, "Faktor-faktor seperti stres mental dan marah sering tidak dikenali, studi ini memperlihatkan bahwa stres dan marah berdampak pada hasil klinis pasien dengan penyakit jantung, akan menambah gagal jantung kronis, termasuk penyakit jantung ischemic (penyempitan pembuluh arteri) dan penyakit arrhythmic."

Burg, seorang pakar psikologi klinis di Universitas Yale, mengatakan, masih diperlukan banyak riset untuk mengidentifikasi faktor yang meningkatkan kerentanan stres dalam gagal jantung, dan memahami manajemen stres yang bisa memperbaiki kondisi pasien tersebut.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Tags

Terkini

Terpopuler