Ramos Horta Murka, Sebut Bank Mandiri dan BRI Pembunuh Ekonomi Timor Leste

23 September 2020, 13:44 WIB
Ramos Horta Murka, Sebut Bank Mandiri dan BRI Pembunuh Ekonomi Timor Leste. /Zonapriangan.com/Antara Foto/Pikiran Rakyat

ZONA PRIANGAN - Di Timor Leste kemiskinan masih terus menghantui.

Dua dekade lalu Timor Leste sejak merdeka dari Indonesia, kini berada di urutan ke-152 dari 162 negara termiskin di dunia.

Menurut survey yang diadakan MPI pada 2020, menyatakan bahwa Timor Leste memiliki nilai kemiskinan sebanyak 0,210 atau 45,8 persen.

Baca Juga: Warga Timor Leste Ingin Kembali ke Pelukan NKRI, Netizen +62: Waktu Berpisah Apa Gak Mikir?

Seperti dikutip ZonaPriangan.com dari zonajakarta.com, berdasarkan survey tahunan pada 2019, terdapat 559.000 orang yang berada di bawah kemiskinan atau 45,7 persen.

Kemarin, isu Timor Leste bergabung dengan Indonesia, terungkap di rampok saudaranya sendiri Australia. Zonajakarta.com/Antara Foto

Jumlah tersebut lebih banyak dibanding tahun 2018 yakni sebanyak 581.000 orang.

Populasi yang termasuk parah mengalami kondisi kemiskinan di Timor Leste terdapat 16,3 persen menurut survey MPI 2020.

Baca Juga: Tim SAR Gabungan Temukan Anak Tenggelam di Sungai Citarum Kabupaten Karawang

Di Timor Leste, terbilang ada 26,1 persen orang yang rentan mengalami kemiskinan.

Terdapat 27,8 persen rakyat Timor Leste yang mendapat kesehatan layak berdasarkan survey pada 2019 lalu.

Sementara dalam bidang pendidikan ada 24,2 persen orang yang berhasil memerolehnya.

Baca Juga: Update Jadwal Layanan SIM Keliling Kota Bandung, 23 - 26 September 2020

Masuknya Timor Leste sebagai negara miskin dunia dilaporkan oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) seperti dikutip zonajakarta.com dalam laman resminya, HDR UNDP dan Pikiran Rakyat, Jumat 4 September 2020.

Lepas dari Indonesia, Timor Leste di cap negara miskin oleh PBB. Zonajakarta.com/Antara Foto

Artikel ini telah tayang di Zonajakarta.com dengan judul: "Murka, Ramos Horta: Bank Mandiri dan BRI Pembunuh Ekonomi Timor Leste!"

Baca Juga: Belum Nonton ILC? Ini Link Live Streaming ILC TV One 22 September 2020, Pilkada Kenapa Takut?

UNDP merupakan salah satu sistem Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk memaksimalkan potensi negara-negara dunia dalam sisi pembangunan, termasuk di Timor Leste.

Sejak tahun 1999, UNDP berperan dalam pemulihan pasca-konflik dengan Indonesia.

Namun sampai saat ini yang didapat Timor Leste malah kemunduran ekonomi plus pandemi corona.

Baca Juga: Jennie Blackpink Goda Fans dengan Poster Teaser Album Blackpink yang Segera Dirilis

Program tersebut melakukan pembangunan berkelanjutan dan kini berfokus menempatkan Timor Leste pada pemerintahan yang demokratis dan efektif.

Ditambah, berfokus pula dalam pengelolaan lingkungan yang ada di Timor Leste.

Mantan Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta. Antara Foto

Berdasarkan laporan dari UNDP Timor Leste, sejak negara tersebut merdeka atau pada 20 Mei 2002 lalu, terdapat tiga bidang yang menjadi fokus UNDP untuk membantu Timor Leste berkembang.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Rabu 23 September 2020, Malam Ini Ada Bawang Putih Berkulit Merah dan Belenggu Dua

Bidang-bidang tersebut bertujuan untuk membina budaya pemerintahan demokratis yang efektif dan efisien, pengurangan kemiskinan, pengelolaan sumber daya lingkungan, dan kohesi sosial serta pencegahan konflik.

Kondisi perekonomian yang mencekik ini diperparah dengan adanya pandemi Corona yang menerjang seluruh dunia, termasuk Timor Leste.

Akibatnya, banyak warga yang kehilangan pekerjaan dan tak mampu membayar kredit perbankan.

Baca Juga: BTS Bersaing dengan EXO dan GOT7 di Ajang Billboard Music Awards 2020

Untuk itu, mantan Presiden Timor Leste, Ramos Horta meluapkan murkanya pada Banco Central Timor-Leste (BCTL) atau Bank Sentral Timor Leste.

Hal ini seperti dikutip Zonajakarta.com dari The Oekusi Post, Ramos Horta menulis sendiri opininya tentang kondisi perekonomian Timor Leste saat ini.

Rakyat Timor Leste. Zonajakarta.com/Antara Foto

Berikut kutipan opini tulisan Ramos Horta yang dimuat dalam The Oekusi Post pada 11 September 2020 lalu.

Baca Juga: Pasien Covid-19 yang Meninggal di Kota Depok Catat Rekor Baru, 3 Orang Meninggal dalam Sehari

"Sungguh mengherankan (atau tidak) bagaimana Pemerintah dan Bank Sentral bungkam terhadap bunga-bunga kejam yang dibebankan oleh cabang-cabang bank asing, yakni BNU / CGS, MANDIRI, BRI DAN ANZ BANK, yang rata-rata mencapai 16% atau lebih.

Padatahun 2019, cabang-cabang dari bank asing yang disebutkan di atas mengambil simpanan hampir $ 1 miliar. Sebuah pertanyaan yang harus ditanyakan dan harus dijawab... mengapa bank asing yang memberikan pinjaman paling sedikit dan memberikan pinjaman dengan bunga mematikan adalah pilihan BCTL (dan banyak lembaga publik) yang disukai untuk menyimpan dolar negara kita?

Apakah simpanan ini disimpan di Timor Leste atau digunakan untuk mendanai dan memperoleh bunga di luar negeri untuk bank asing ini?

Baca Juga: Update Harga Emas Rabu 23 September 2020, Kembali Turun untuk Semua Jenis

Saya telah terlibat dengan ratusan pemimpin global yang menyerukan penghapusan hutang negara-negara Dunia Ketiga. Kami dari Dunia Ketiga adalah korban pandemi kesehatan masyarakat dan kehancuran ekonomi global yang bukan sama sekali menjadi tanggung jawab kami. Dan apakah kita diharus terus membayar kepentingan skandal yang dikenakan oleh pemberi pinjaman?

Tetapi di negara saya sendiri, para pemimpin nasional belum mengatakan sepatah kata pun tentang suku bunga tinggi yang memalukan atau mengambil langkah-langkah untuk melibatkan pemberi pinjaman dalam dialog untuk segera atau paling tidak menengahi, menegosiasikan kembali hutang-hutang yang belum dibayar ini dengan bank," tulis Ramos Horta penuh emosi.

Ilustrasi suasana Bank Mandiri. Zonajakarta.com/Dok.Pikiran Rakyat

"Selama beberapa pertemuan dengan cendikiawan terbaik Timor Leste saya mencoba mengumpulkan informasi sebanyak mungkin untuk memahami status keuangan dan layanan yang diberikan oleh BNCTL dan bank asing yang berbasis di Timor Leste.

Baca Juga: Nusrat Jahan Mencari Bantuan Polisi, Setelah Aplikasi Menggunakan Fotonya Tanpa Izin

Saya sangat terkesan dengan kualitas manajemen senior, Antonio Vitor, Ketua Dewan Direksi, Antonio F Abrantes, Wakil Presiden, dan Brigido de Sousa, CEO. Mereka semua sangat berkualitas dan berpengalaman, dan seperti banyak anak muda Timor, mereka poliglot (bicara banyak bahasa), masing-masing berbicara 4 sampai 6 bahasa. Semua staf BNCTL, junior dan senior, adalah orang Timor.

Biaya (bunga) yang sangat tinggi yang dikenakan pada orang Timor Leste membuat warga berusaha membayar pinjaman di CGD / BNU, MANDIRI, ANZ BANK, BRI, hal ini adalah pembunuh sektor swasta di Timor Leste, hambatan nyata bagi pembangunan dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Sungguh mengherankan (atau tidak) bagaimana Pemerintah dan Bank Sentral bungkam terhadap bunga-bunga kejam yang dibebankan oleh cabang-cabang bank asing, yakni BNU / CGS, MANDIRI, BRI DAN ANZ BANK, yang rata-rata mencapai 16% atau lebih," lanjut penerima Nobel Perdamaian tersebut.

Baca Juga: Honda Siapkan Motor Premium Sebagai Pesaing Royal Enfield

"Pada 2019, cabang-cabang dari bank-bank asing yang disebutkan di atas mengambil simpanan hampir $ 1 miliar. Sebuah pertanyaan yang harus ditanyakan dan harus dijawab ... mengapa bank asing yang memberikan pinjaman paling sedikit dan memberikan pinjaman dengan bunga mematikan adalah pilihan BCTL (dan banyak lembaga publik) yang disukai untuk menyimpan dolar negara kita?

Apakah simpanan ini berada di Timor Leste atau merupakan pembiayaan luar negeri dan menghasilkan bunga di luar negeri untuk bank asing ini?," tanya Ramos Horta dalam opininya.

Ilustrasi kantor Bank BRI. Zonajakarta.com/Dok. BRI

"Pembiayaan pemerintah BNCTL saat ini adalah $ 5 juta / tahun. Ini mungkin berguna untuk suku, layanan "kredit mikro" klasik tingkat aldeia yang meniru pengalaman Bank Hijau yang sukses. Jelas BNCTL bukanlah fasilitas microdit. Ini adalah Bank resmi, sepenuhnya didanai oleh Negara untuk melakukan layanan vital.

Baca Juga: Ini Syarat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 10, Berikut Cek Link dan Instagram untuk Login

Yang mengherankan (atau benarkah?) Adalah bagaimana Pemerintah dan Bank Sentral bungkam terhadap bunga kejam yang dibebankan oleh cabang lokal bank asing, yaitu BNU / CGS, MANDIRI, BRI DAN ANZ BANK, yang mencapai 16% Bunga. biaya atau lebih. Ini adalah pembunuh ekonomi Timor," tulis Ramos Horta.

Seperti yang kita ketahui, Bank Mandiri dan BRI adalah dua bank BUMN milik pemerintah Indonesia yang membuka cabang luar negeri di Timor Leste.*** (Lusi Nafisa/Zonajakarta.com)

Editor: Yurri Erfansyah

Sumber: Pikiran Rakyat Zona Jakarta HDR UNDP The Oekusi Post

Terkini

Terpopuler