ZONA PRIANGAN - Donald Trump kena batunya, dia yang selama ini meremehkan virus corona akhirnya dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) itu, seringkali mengabaikan protokol kesehatan.
Bahkan dalam acara debat calon presiden, Donald Trump sempat mengolok-olok penantangnya Joe Biden yang selalu mengenakan masker.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Positif Aktif Muncul Lagi, 9 Kelurahan Kota Bandung Berlakukan Mini Lockdown
Setelah dinyatakan positif terpapar Covid-19, Donald Trump menjalani karantina dan kepemimpinan Amerika mengarah dalam ketidakpastian.
Donald Trump akan dirawat di rumah sakit setelah diagnosis Covid, kata Gedung Putih yang dikutip ZonaPriangan.com dari The Guardian.
Presiden AS awalnya terus menjalankan tugasnya di bawah karantina dari kediaman Gedung Putih pada hari Jumat dan menunjukkan "gejala ringan" Covid-19, kata seorang pejabat.
Baca Juga: Covid-19 Muncul Lagi di Kota The Godfather, Wali Kota Perintahkan Sekolah Tutup
Tetapi karena dia kemudian dipindahkan ke rumah sakit Walter Reed, kampanye pemilihannya ditunda.
Calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, mengatakan pada Jumat sore bahwa dia dinyatakan negatif terkena virus.
Dia melanjutkan perjalanan kampanye, berpidato di Grand Rapids, Michigan, sambil mengenakan topeng dan menganjurkan penggunaan topeng.
Baca Juga: Perkuliahan Baru Berjalan Dua Minggu, Ratusan Mahasiswa Sudah Terpapar Covid-19
Biden sebelumnya men-tweet ucapan selamat kepada Donald dan Melania Trump dan dalam pidatonya, menambahkan: “Istri saya Jill dan saya berdoa mereka akan sembuh dengan cepat."
Donald Trump, yang berusia 74 tahun dan secara klinis mengalami obesitas, secara medis memang rentan terserang Covid-19.
Jika Trump menjalani perawatan dalam jangka waktu lama, Mike Pence, wakil presiden, yang dinyatakan negatif, akan mengambil alih kepemimpinan.
Baca Juga: Floyd Mayweather Jr Terima Tantangan Adu Jotos Seorang Youtuber
Sebelumnya Trump mendapat kritikan keras, karena tetap menjalankan kampanye dengan mengabaikan protokol kesehatan.
Bahkan Trump terkesen menentang sains dan meremehkan ancaman virus yang telah menewaskan lebih dari 205.000 orang Amerika itu.***