Menggunakan Julukan Dokter, Seorang Pria Menjebak Puluhan Wanita Jadi Budak Seksual

- 26 November 2020, 20:02 WIB
ILUSTRASI prostitusi virtual.*
ILUSTRASI prostitusi virtual.* /PIXABAY/

ZONA PRIANGAN - Korea selatan digemparkan dengan kasus pelecehan seksual online dengan puluhan wanita menjadi korbannya.

Bahkan dalam perbudakan seksual virtual itu, terdapat 16 korban yang merupakan anak di bawah umur.

Setelah terbongkar, Pemimpin jaringan pelecehan seksual online, Cho Ju-bin ditangkap dan menjalani persidangan di pengadilan.

Baca Juga: Menyambut Gajian, Shopee Adakan Gratis Ongkir dan Cashback Kilat di Shopee Gajian Sale

Pengadilan Seoul memutuskan Cho Ju-bin bersalah dan menjatuhkan hukuman 40 tahun penjara.

Cho memeras korbannya agar mengirimkan gambar seksual dan mengancam kekerasan yang berlangsung antara Mei 2019 dan Februari tahun ini.

Selama ini, pria berusia 24 tahun itu mendapat julukan "baksa", yang berarti "dokter" dalam bahasa Korea.

Baca Juga: Baca Surat Al Ikhlas Sebelum Tidur Sebanyak Tiga Kali Akan Mendapatkan Manfaat Luar Biasa

Dia dituduh mendistribusikan dan streaming video tersebut ke anggota Baksabang, grup chat di layanan pesan Telegram.

Pengadilan distrik pusat Seoul memutuskan Cho bersalah karena melanggar undang-undang yang melindungi anak di bawah umur dari pelecehan seksual.

"Terdakwa memikat dan mengancam banyak korban dengan berbagai cara untuk memproduksi pornografi dan menyebarkannya dalam waktu lama kepada banyak orang," kata hakim, menurut kantor berita Yonhap yang dikutip The Guardian.

Baca Juga: Dudung Abdurachman, Sudah Terlihat Punya Sikap Tegas dan Bertanggung Jawab Sejak di SMAN 9 Bandung

Dia secara khusus menyebabkan kerusakan yang tidak dapat dipulihkan kepada banyak korban dengan mempublikasikan identitas mereka.

Pengadilan mengatakan hukuman Cho pantas mengingat beratnya kejahatan yang dilakukannya.

Putusan memberatkan terdakwa karena banyaknya korban dan kerusakan yang terjadi pada mereka, pengaruh jahatnya pada masyarakat dan sikapnya yang tidak menyesal.

Baca Juga: Netizen Berharap Susi Pudjiastuti Jadi Menteri Lagi, eh Orang Pangandaran Itu Malah Santuy Aja

Kejahatan Cho pada bulan Maret memicu kemarahan yang meluas di Korea Selatan, yang sedang memerangi epidemi kejahatan seks digital.

Sebelumnya warga Korea selatan geram dengan kasus molka - penggunaan kamera tersembunyi untuk memata-matai wanita dan mendistribusikan gambar yang bersifat seksual.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Guardian Yonhap News Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x