Baca Juga: Kejadian Aneh, Kolam Air Mendidih Tiba-tiba Muncul di Jalan, Seorang Siswi Terbakar
Flanagan berpendapat bahwa walau portal ini memudahkan orang-orang memahami rasisme, itu saja tidak akan cukup untuk mengakhiri masalah.
Sebaliknya, ia melanjutkan setiap orang harus berkomitmen untuk membongkar rasisme sistemik dengan banyak cara seiring waktu.
“Ini adalah tugas jangka panjang dan menjadi perjalanan seumur hidup,” ujarnya.
Baca Juga: Temukan Ambergris yang Bau Busuk, Seorang Nelayan Jadi Kaya Raya Mendadak
Namun, sejak museum tersebut dibuka pada 2016, pertanyaan yang paling sering diajukan pengunjung adalah bagaimana cara membicarakan ras, terutama dengan anak-anak.
“Kami menyadari betapa sulitnya melakukan percakapan tentang hal itu,” kata Crew.
Namun, di negara yang masih berjuang dengan warisan perbudakan, hukum Jim Crow (yang memisahkan antara kulit hitam dari kulit putih di tempat umum), dan supremasi kulit putih, percakapan yang sulit ini harus dilakukan jika kita ingin membuka lembaran baru dan memulihkan diri.***