Network
ZONA PRIANGAN - Ini peringatan buat ibu-ibu utamnya yang punya bayi, jangan sekali-kali meninggalkan anak untuk menonton sinetron Ikatan Cinta.
Jika asyik menonton sinetron Ikatan Cinta, bukan tidak mungkin bayi ibu-ibu ada yang menculik tanpa diketahui.
Ini terjadi di India, seorang ibu bernama Buvaneswari harus kehilangan dua bayi kembarnya.
Baca Juga: Februari Ini BST Cair Lagi, Sebelum ke Kantor Pos Indonesia Coba Cek di dtks.kemensos.go.id
Yang mengerikan lagi, penculikan bayi kembar itu dilakukan kawanan monyet.
Buvaneswari yang meninggalkan bayi kembarnya untuk menonton sinetron, baru sadar ketika terdengar bunyi berisik monyet.
Ketika kembali ke kamar bayi kembarnya, dia langsung histeris karena sudah dibawa kabur kawanan monyet.
Baca Juga: Temukan Ambergris yang Bau Busuk, Seorang Nelayan Jadi Kaya Raya Mendadak
Warga setempat melihat hewan-hewan yang menggendong bayi-bayi itu melintasi atap rumah.
Warga berhasil menyelamatkan salah satu bayi perempuan setelah dia ditinggalkan di atap.
Tragisnya, bayi perempuan lainnya kemudian ditemukan dari parit terdekat dan dinyatakan meninggal di tempat kejadian.
Baca Juga: Empat Bulan Diganggu Suara Hantu, Seorang Warga Temukan Harta di Pintu Rahasia
Insiden mengerikan itu terjadi di Mela Alangam (Benteng Barat) dekat Istana Thanjavur di India.
India Today melaporkan, Buvaneswari, ibu dari bayi perempuan kembar mengatakan monyet memasuki rumahnya dan mengambil bayi-bayi yang tertidur.
“Saat dia mulai menangis, tetangga datang untuk membantu mengejar kawanan monyet," sebut India Today yang dirilis Daily Star.
Baca Juga: Untuk Hidup Bahagia Dunia dan Akhirat Cobalah Menghindari Tiga Perkara Ini
Baca Juga: Bahaya! Sudah Beredar Eskrim Buatan China Mengandung Covid-19, yang di Gudang Disegel
Inspektur S Chandramohan dari polisi Thanjavur West mengatakan kepada Times of India: “Begitu mendapat informasi tentang insiden itu, kami bergegas ke tempat itu dan mencari bayi kedua."
"Kami akhirnya menemukan bayi itu di parit. Kami telah mengirim jenazahnya ke Rumah Sakit Perguruan Tinggi Kedokteran Pemerintah untuk menjalani postmortem," ujar Chandramohan.***
