Kota Tikal Maya yang Hilang Ditemukan Kembali Lewat Pemindaian dari Langit

- 18 April 2021, 00:22 WIB
Foto ilustasi ciri khas peradaban suku Maya.*
Foto ilustasi ciri khas peradaban suku Maya.* /Pixabay/

ZONA PRIANGAN - Kota Tikal Maya yang terkubur di Guatemala sedikit demi sedikit mulai terkuak keberadaannya.

Awalnya arkeolog menemukan piramida yang tertutup gundukan yang menyerupai sebuah bukit.

Edwin Román-Ramírez, direktur Proyek Arkeologi Tikal Selatan, mulai menggali di situs tersebut musim panas lalu.

Baca Juga: Sebagian Besar Penduduk Dunia Akan Mengungsi ke Indonesia, Dampak Tabrakan Asteroid 2021 PDC dan Bumi

Baca Juga: Amerika Curang, Tidak Umumkan Telah Bekerja Sama dengan Alien untuk Eksperimen di Planet Mars

Tim arkeolog memastikan struktur bangunan piramida terbuat dari tanah dan semen, bahan yang tidak digunakan suku Maya dalam konstruksi.

Alih-alih terlihat seperti arsitektur Maya yang khas, bangunan itu hampir identik dengan yang ditemukan di Teotihuacan (Meksiko).

Sebenarnya Kota Tikal Maya dengan Teotihuacan terbentang jarak yang sangat jauh lebih dari 600 mil.

Baca Juga: Malaysia Selalu Menyaingi Indonesia, Kecuali di Bulutangkis Mereka Berada di Belakang Indonesia

Baca Juga: Bhutan Negara Unik, Melarang Warganya Miskin dan Pernah Menolak Kehadiran Internet

Akhirnya tim arkeolog menyimpulkan, Kota Tikal Maya dan Teotihuaca memiliki hubungan (diplomatik).

Dan piramida yang ditemukan di Kota Tikal Maya diduga keras sebagai bangunan kedutaan Teotihuaca.

Selain menemukan bangunan piramida, tim arkeolog di Kota Tikal Maya mendapati situs pemakaman, dan berbagai barang yang menunjukkan kemiripan Teotihuacan.

Baca Juga: Dulu Waktu di Bumi Bukan 24 Jam per Hari tapi 21,9 Jam, Ini Penjelasannya

Baca Juga: Bukan di Arab, Tempat Ini Merupakan Lokasi Terpanas di Dunia, Pernah Mencapai 58 Derajat Celcius

Teori lain menunjukkan bahwa Teotihuacan, yang menaklukkan Tikal pada akhir abad ke-4, pernah berhubungan baik dengan saingannya itu.

Pada 2018, para peneliti dari Foundation for Maya Cultural and Natural Heritage (PACUNAM) memindai wilayah di sekitar Tikal.

Pemindaian dilakukan dari langit menggunakan teknologi Light Detection And Ranging, atau LiDAR.

Baca Juga: Hanya di Negara Ini Penduduknya Beragama Islam 100 Persen, Bukan Arab Saudi Loh!

Baca Juga: Zanirah Masuk Islam Disiksa Hingga Buta, Allah SWT Kembalikan Penglihatannya Jadi Normal

LiDAR mampu menembus rimbunnya kanopi hutan yang tumbuh berabad-abad sejak Tikal tumbang dan menemukan sisa-sisa bangunan yang tersembunyi oleh pepohonan dan tanah.

Para arkeolog berhasil menentukan bahwa Tikal jauh lebih besar dari perkiraan sebelumnya, dengan jutaan lebih penduduk.

Satu gambar dari bagian selatan kota dengan jelas menunjukkan piramida dengan halaman tertutup yang dilapisi dengan struktur yang lebih kecil.

Baca Juga: Pola Mirip Laba-laba Besar di Permukaan Planet Mars Semula Diduga Ulah Alien

Baca Juga: Peternakan Skinwalker Dibicarakan Paranormal, Ada Kejadian Aneh Mulai dari UFO hingga Bigfoot

Arkeolog Brown University Stephen Houston mengatakan kepada National Geographic bahwa kompleks itu tampaknya merupakan replika 'Benteng' berukuran setengah.

Itu menunjukkan sebuah perkembangan besar Teotihuacan yang mencakup piramida enam tingkat yang dikenal sebagai Kuil Quetzalcoatl, Ular Berbulu.

"Kesamaan detailnya sangat menakjubkan," kata Houston yang dikutip Daily Mail.

Baca Juga: Ajaib, Ponsel yang Tenggelam di Danau Selama 1 Tahun, Ternyata Masih Berfungsi Normal

Baca Juga: Kasus Pertama di Dunia, Seorang Bayi Lahir dengan Memiliki Tiga Alat Kelamin

Barang-barang khas Teotihuacan awal abad keempat ditemukan di situs Kota Tikal Maya.

Di antaranya, anak panah yang terbuat dari obsidian hijau dan ukiran dewa hujan Teotihuacan.

Mereka juga menemukan penguburan yang dilakukan dengan cara Teotihuacán.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah