Walau Terisolasi, Suku Terpencil Amazon pun Terpapar Covid-19

- 17 Juli 2020, 04:40 WIB
SEORANG anggota asli Shipibo menggunakan masker dari dedaunan, di provinsi Uyacali, Peru.*/AIDESEP HANDOUT
SEORANG anggota asli Shipibo menggunakan masker dari dedaunan, di provinsi Uyacali, Peru.*/AIDESEP HANDOUT /

ZONA PRIANGAN – Virus Covid-19 telah mencapai tempat terpencil yang dihuni penduduk asli hutan Amazon di Peru, meskipun telah diupayakan untuk melindungi populasi yang paling rentan dari pandemi ini.

Sedikitnya enam kasus virus corona telah tercatat di antara orang-orang Nahua, yang tinggal kebanyakan di tempat yang terisolir sejak kontak pertama pada 1980-an.

Sedikitnya dari ribuan anggota kelompok ini tinggal di teritori penampungan Kugapakori-Nahua-Nanti seluas 4.556 km persegi di hutan Amazon Peru bagian selatan.

Baca Juga: Enam Lembaga Berlomba Membuat Vaksin Covid-19, Butuh 6.000 Sukarelawan, Anda Berminat?

Laporan yang dilansir laman The Guardians, baru-baru ini, segera menjadi tanda peringatan di antara para aktivis suku pribumi Amazon, yang telah berulangkali memperingatkan bahwa virus corona bisa mengulang bencana pandemi yang menghancurkan populasi mereka.

Kasus Covid-19 ini difokuskan di Santa Rosa de Serjali, sebuah perlindungan sebanyak 391 orang Nahua yang telah melakukan “kontak awal” dengan dunia luar selama tiga dekade, menurut Kementerian Kebudayaan Peru.

Seorang pria nonpribumi berusia 47 tahun, seorang partner dari wanita Nahua, telah dilaporkan menjadi anggota komunitas pertama yang memperlihatkan gejala-gejala virus corona.

Baca Juga: Target Jalan TMMD 4,5 Km, Dikerjakan 8,5 Km, Aslog Kasad: Saya Bangga

Dia awalnya dirawat karena infeksi pernapasan hingga ia dibawa ke Sepahua, kota terdekat, dan didiagnosa terkena Covid-19.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x