Inggris Tambahkan India Dalam Daftar Merah untuk Dikunjungi, Susul Lonjakan Kasus Corona Hingga Virus Baru

- 20 April 2021, 10:44 WIB
Inggris Tambahkan India Dalam Daftar Merah untuk Dikunjungi, Susul Lonjakan Kasus Corona
Inggris Tambahkan India Dalam Daftar Merah untuk Dikunjungi, Susul Lonjakan Kasus Corona /Tangkapan Layar Twitter.com/DelhiAirport

ZONA PRIANGAN - Inggris pada hari Senin, 19 April 2021 memberlakukan pembatasan perjalanan paling ketat ke India setelah ledakan kasus virus corona di sana, hal ini terjadi setelah beberapa jam Perdana Menteri Boris Johnson membatalkan perjalanan ke New Delhi.

Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan bahwa mulai pukul 03.00 GMT pada hari Jumat, India telah ditambahkan ke dalam "daftar merah" negara Inggris, melarang semua kedatangan dari India kecuali untuk warga negara Inggris atau Irlandia.

Warga negara tersebut, serta warga negara asing yang tinggal di Inggris, harus membayar jumlah yang besar untuk tinggal di hotel karantina yang disetujui pemerintah selama 10 hari sekembalinya mereka dari negara-negara daftar merah, termasuk Pakistan dan Bangladesh.

Baca Juga: Tidak Terpengaruh Lockdown di India, Kareena Kapoor Tetap Berolahraga, Karena: Lockdown Tidak Berarti Menyerah

"Kami telah membuat keputusan yang sulit tetapi penting untuk menambahkan India ke daftar merah," kata Hancock kepada parlemen, setelah pemerintah menghadapi kritik berhari-hari karena menunda keputusan itu, sambil menunggu perjalanan Johnson, seperti dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV.

Keputusan itu diambil mengingat melonjaknya jumlah kasus dan munculnya varian baru corona atau Covid-19 di India, kata menteri kesehatan, setelah ibu kota New Delhi menerapkan 'lockdown' selama sepekan.

Dalam acara tersebut, pemerintah Inggris dan India pada Senin pagi membatalkan kunjungan Johnson, yang ditetapkan minggu depan setelah sebelumnya ditunda pada Januari.

Baca Juga: Inilah Daftar 7 Buah-buahan di Dapur Anda yang Menunjang Diet Keto, Dari Mulai Semangka Hingga Beri

Itu akan menjadi kunjungan luar negeri besar pertama Johnson sejak dia mengambil alih kekuasaan pada 2019.

Halaman:

Editor: Yurri Erfansyah

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x