Warga Keturunan Asia Kembali Jadi Korban Kebencian, Dua Wanita Mengalami Luka Tusukan

- 6 Mei 2021, 00:12 WIB
FOTO ilustrasi pisau yang digunakan pelaku untuk menusuk warga keturunan Asia.*
FOTO ilustrasi pisau yang digunakan pelaku untuk menusuk warga keturunan Asia.* /Pexels/Pexel

ZONA PRIANGAN - Kebencian terhadap warga keturunan Asia di Amerika Serikat belum mereda.

Kasus terbaru, dua wanita keturunan Asia menjadi korban penikaman seorang pria di San Francico.

Nama korban dan pelaku belum disebutkan oleh polisi. Namun korban dikirim ke rumah sakit, sementara pelaku sudah ditangkap.

Baca Juga: Penjualan Rumah Ini Selalu Gagal, Calon Pembeli Pasti Ketakutan di Salah Satu Sudut Ruangan

Pelaku penikaman diidentifikasi sebagai pria berusia 55 tahun. Dia sekitar satu mil dari tempat kejadian.

Penduduk San Francisco, Patricia Lee, yang bekerja di kios bunga terdekat pada saat itu, mengatakan dia melihat pria yang memegang pisau mendekati wanita di halte bus.

Dia mengatakan bilah pisau itu cukup besar dan tampaknya seperti pisau gaya militer.

Baca Juga: Planet Alien Itu Bernama Theia, Bersembunyi dalam Mantel Bumi

"Punggungnya terbalik dan yang saya lihat hanyalah bulu-bulu yang keluar dari jaketnya," kata Lee kepada stasiun ABC San Francisco KGO.

Setelah menikam para wanita, yang dia gambarkan sebagai orang tua, Lee mengatakan pria itu pergi seolah tidak ada yang terjadi.

Insiden itu terjadi di distrik yang diwakili oleh Matt Haney, anggota Dewan Pengawas San Francisco, yang menggunakan Twitter untuk mengecam serangan itu sebagai "menjijikkan dan mengerikan".

Baca Juga: Kematian Osama bin Laden Masih Jadi Misteri, Ada yang Mengklaim Pembunuhan di Pakistan Cuma Sandiwara

Haney mengatakan kedua wanita itu dirawat di rumah sakit karena luka-luka mereka dan berada dalam kondisi "stabil" pada Selasa malam.

Salah satunya, berusia 85 tahun, membutuhkan pembedahan. Haney mengatakan dia menjangkau para korban dan keluarga mereka untuk menawarkan dukungannya.

"Ini adalah sesuatu yang terjadi pada orang Asia di komunitas kami secara khusus," kata Haney kepada KGO dalam sebuah wawancara Selasa. "Ini adalah sebuah pola."

Baca Juga: Umat Muslim Rusia Marah Terhadap Kelompok Wanita Berpakaian Ketat Menari di Depan Masjid Kul-Sharif

Serangan hari Selasa adalah yang terbaru dari serangkaian kekerasan yang menargetkan orang keturunan Asia di kota-kota di seluruh negara.

Pandemi virus corona dan dugaan asalnya di kota Wuhan di China disebut-sebut telah menyebabkan serangan baru diskriminasi anti-Asia di Amerika Serikat.

Dari 19 Maret 2020 hingga 28 Februari 2021, terdapat lebih dari 3.795 insiden kebencian, termasuk pelecehan verbal dan penyerangan fisik.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah