Perang Berlanjut, Netanyahu: Tingkatkan Serangan, Pemimpin Hamas: Tidak Akan Menyerah

- 16 Mei 2021, 23:02 WIB
Petugas penyelamat mencari korban di tengah puing-puing di lokasi serangan udara Israel di Kota Gaza.*
Petugas penyelamat mencari korban di tengah puing-puing di lokasi serangan udara Israel di Kota Gaza.* /Reuters /Mohammed Salem

ZONA PRIANGAN - Para pemimpin Israel dan Palestina tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur dari perang.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk melanjutkan serangan di Gaza "selama diperlukan".

Sementara pemimpin Hamas Ismail Haniya berkata, "perlawanan tidak akan menyerah."

Baca Juga: Dukungan untuk Palestina Terus Mengalir, Warga Berkumpul Los Angeles, New York, Boston, dan Philadelphia

Di Amerika Serikat (AS) terjadi pawai Hari Nakba atau yang oleh orang Palestina disebut Bencana.

Hari Nakba untuk memperingati perpindahan ratusan ribu warga Palestina di tengah deklarasi kemerdekaan Israel pada tahun 1948.

Di San Francisco, kerumunan yang heboh membenturkan drum dan berteriak "Palestina akan merdeka".

Baca Juga: Ternyata Israel Jual Kuota Internet Sangat Murah, 1GB Cuma Rp711 di Indonesia Rp12 Ribu

Hal serupa terjadi di Boston saat pengunjuk rasa berjalan ke Konsulat Israel untuk New England, memblokir lalu lintas.

Rekaman di media sosial menunjukkan pengunjuk rasa membentangkan spanduk dengan warna bendera Palestina bertuliskan "Palestina Merdeka" sambil berdiri di atas tenda gedung tempat konsulat berada.

Di Washington, DC, ribuan pengunjuk rasa mengalir dari Monumen Washington dan ke Arsip Nasional.

Baca Juga: Serangan ke Jalur Gaza Menewaskan Anak-anak, Erdogan Geram Ingin Memberi Pelajaran Kepada Israel

Sedangkan di kota Philadelphia, pengunjuk rasa memenuhi Rittenhouse Square untuk mengecam dukungan AS bagi Israel.

Seorang pembicara pada rapat umum di kota Pittsburgh, meminta legislator AS untuk membatasi bagaimana Israel dapat membelanjakan bantuan dari Washington.

John Hendren dari Al Jazeera, melaporkan dari Washington, DC, menggambarkan aksi unjuk rasa hari Sabtu untuk mendukung perjuangan Palestina sebagai "luar biasa besar".

Baca Juga: Pemukim Ilegal Israel Makin Gencar Menyerang Warga Palestina, Sehari Bisa Tiga Kali

"Para pengunjuk rasa ingin pemerintah AS lebih menekan Israel, untuk mengakhiri konflik ini," kata Hendren.

Ada rasa ketidakpuasan yang nyata bahwa kebijakan pemerintahan Joe Biden sebenarnya tidak jauh berbeda dari kebijakan pemerintahan Donald Trump atau pemerintahan AS lainnya.

Di tengah kekerasan, Biden pada hari Sabtu menelepon Netanyahu dan menegaskan kembali "dukungan kuat untuk hak Israel.

Baca Juga: Palestina Menderita Kawasan Pertaniannya Hancur Dihajar Jet Tempur Israel

Menurut Biden, Israel punya hak mempertahankan diri dari serangan roket dari Hamas dan kelompok teroris lainnya di Gaza.

Pemimpin AS juga berbicara dengan Presiden Otoritas Palestina Abbas dan "menyampaikan komitmen untuk memperkuat kemitraan AS-Palestina," Gedung Putih menambahkan dalam sebuah tweet.

Phyllis Bennis, seorang analis politik di Institute for Policy Studies yang berbasis di AS, menyatakan keprihatinan tentang kegagalan Biden "menekan Israel untuk menghentikan pembantaian di Gaza ini".***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah